Home >> >>
Survei: Elektabilitas Hatta Saingi JK
Selasa , 18 Mar 2014, 10:09 WIB
Antara/Yudhi Mahatma
Chairman of National Mandate Party (PAN), Hatta Rajasa (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa, menjadi salah satu kandidat capres ataupun cawapres pada Pemilu 2014. Pria yang dijuluki si rambut putih ini ternyata memiliki elektabilitas terbesar kedua setelah Mantan Wapres Jusuf Kalla.

Survei Cirus Surveyor Group membuktikan, dari 14 nama, Hatta meraih elektabilitas sebagai cawapres sebesar 6,1 persen. Sedangkan posisi Hatta sebagai capres lebih tinggi 0,6 poin atau 6,7 persen. Elektabilitas Hatta sebagai capres  lebih tinggi ketimbang elektabilitas capres dari parpol Islam lainnya.

Mahfud MD hanya 6,4 persen, Suryadharma Ali dan Hidayat Nur Wahid hanya 4,8 persen, Yusril Ihza Mahendra hanya 4,2 persen, Ahmad Heryawan 2,5 persen, Muhaimin Iskandar 1,8 persen. Terakhir, Anies Baswedan dengan 0,9 persen.

Hatta sebagai cawapres juga lebih unggul ketimbang tokoh Islam lainnya. Hanya Hatta yang memiliki elektabilitas sebagai cawapres sebanyak 6,1 persen. Ketujuh nama tersebut diatas memiliki elektabilitas 5 persen kebawah.

Responden survei ini adalah penduduk Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah. Hak pilihnya tidak dicabut. Persentase responden laki - laki dan perempuan sebesar 50%:50%.

Proporsi responden yang tinggal di wilayah berciri pedesaan:perkotaan sebesar 57%:43%. Jumlah responden sebanyak 2.200 orang. Data yang berhasil diolah 2.170. Responden tersebar secara proporsional pada 220 desa/kelurahan di 33 provinsi.

Mereka diwawancarai lewat tatap muka. Tingkat kepercayaan (significant level) survei ini adalah 95% dengan margin of error sebesar ±2,0%. Respondents check 20% dari total responden. Verifikasi 100% data kuesioner terkumpul.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Erdy Nasrul
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar