Home >> >>
Jokowi: Saya Sudah Biasa Diejek-ejek
Selasa , 18 Mar 2014, 17:13 WIB
Yogi Ardhi/Republika
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo menilai masyarakat saat ini sudah pandai memilih. Karena itu, pria yang akrab disapa Jokowi ini menilai kampanye dengan cara saling menjelekkan tidak akan efektif.

"Masyarakat tidak bodoh. Mereka sudah pintar, sudah bisa memilah-milah," kata Jokowi usai makan siang di daerah Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (18/3).

Hal tersebut dikatakan Jokowi terkait kekhawatiran sejumlah pengamat jika nanti Jokowi terpilih menjadi presiden maka dia akan menjadi pemimpin boneka yang dikendalikan pihak-pihak lain.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan dirinya sudah terbiasa menerima kritikan dari berbagai pihak termasuk lawan politik saat mengikuti pemilihan kepala daerah. "Saya sudah berkali-kali ikut pilihan. Pilkada Solo, Pilgub di Jakarta, kalau diejek-ejek ya sudah biasa," katanya.

Jokowi menyatakan dirinya tidak ingin terjebak dalam skenario politik saling serang dalam pemilu 2014."Saya tidak akan menanggapi hal seperti itu. Kalau mau nyerang, silakan. Mau jelek-jelekin silakan, karena masyarakat tidak bodoh, sudah pintar, sudah bisa memilah-milah," lugasnya.

Suasana panas menjelang pemilu sudah mulai terasa. Aksi saling sindir antarcapres sudah dimulai. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra yang juga calon presiden dari partai tersebut, Prabowo Subianto, dalam orasi kampanye perdana, Ahad (16/3) di Sragen Jawa Tengah meminta agar masyarakat tidak memilih pemimpin boneka.

"Jangan mau dipimpin orang-orang koruptor carilah pemimpin yang bersih dan memikirkan rakyatnya dan jangan mau juga dipimpin oleh orang yang suka bohong, boneka-boneka asing karena Indonesia akan terus miskin," kata Prabowo dalam orasinya.

Redaktur : Citra Listya Rini
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar