REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra mengusulkan Ketua KPK Abraham Samad untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) dipasangkan dengan Prabowo Subianto sebagai calon presidennya (capres). Namun, Abraham Samad mengaku belum pernah diminta secara langsung untuk menjadi cawapres dari Partai Gerindra.
"Masalahnya adalah, tawaran itu belum pernah saya terima secara langsung. Belum pernah disampaikan secara resmi ke saya. Saya hanya tahu dari berita-berita di media," kata Abraham kepada Republika, Senin (17/3) malam, saat ditanyai apakah bersedia jika dipasangkan dengan Prabowo dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun ini.
Abraham mengaku tak bisa menolak tawaran itu jika memang benar-benar Partai Gerindra memintanya. "Kalau tawaran itu adalah sebuah takdir, sebagai manusia biasa saya tak akan bisa menolak."
Seperti diketahui, Partai Gerindra mewacanakan memasangkan Prabowo Subianto dan Abraham Samad dalam pilpres tahun ini. Pasangan ini dinilai akan mengalahkan popularitas capres dari PDI Perjuangan Jokowi. Selain itu, Partai Gerindra menilai Abraham sebagai sosok yang tegas dalam pemberantasan korupsi.