REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wacana yang dilontarkan Partai Gerindra untuk mengusung pasangan Prabowo Subianto dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dinilai merupakan keputusan jitu. Pengamat politik Universitas Indonesia Effendi Ghozali mengatakan, Samad termasuk calon wakil presiden (cawapres) potensial untuk digandeng Prabowo.
Menurut dia, dari berbagai survei, terdapat empat nama potensial untuk menjadi cawapres. Selain Samad, tiga lainnya adalah mantan wakil presiden Jusuf Kalla, mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Saya harus mencatat, tentunya pada saat ini yang sangat berpotensi menjadi cawapres Tentunya, nama Abraham Samad ketika berpasangan dengan siapapun sangat pantas untuk diperhitungkan,” ujar Effendi, Selasa (18/3).
Effendi menilai, duet Prabowo-Samad memiliku peluang besar untuk menarik perhatian masyarakat Indonesia. Pasangan yang diusung Partai Gerindra itu sangat menarik untuk merebut perhatian publik. “Abraham Samad yang termasuk empat orang itu sangat berpeluangl namanya jauh di atas semua nama dalam daftar cawapres,” katanya.
Meski baru wacana, Effendi memiliki penilaian tersendiri. Dia memprediksi Samad bisa meletakkan jabatannya sebagai ketua KPK kalau ada parpol yang menggandengnya. Ucapan Samad yang menyatakan adalah takdir dan kehendak Yang di Atas kalau maju sebagai cawapres, maka itu adalah kode baginya untuk menerima pinangan siapapun, khususnya Gerindra.
“Yang saya dengar itu baru Abraham menyerahkan semua itu kepada takdir dan izin Allah. Dari situ artinya dia tidak menutup pintu untuk menjadi cawapres.”