Home >> >>
Gerindra Harus Koalisi Usung Samad
Rabu , 19 Mar 2014, 07:52 WIB
Abraham samad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Gerindra akan menduetkan Prabowo Subianto dengan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad. Pasangan yang mengusung misi pemberantasan korupsi tersebut dinilai potensial untuk memenangi Pilpres 2014.  

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor mengatakan, pasangan Prabowo-Samad merupakan wacana jitu yang diusung Gerindra. Hanya saja, ia mengingatkan hal itu akan sulit terwujud kalau perolehan suara partai kurang 20 persen.

Merujuk berbagai survei, kata dia, Gerindra termasuk partai menengah. Tidak ada lembaga survei yang menempatkan Gerindra sanggup memperoleh 20 persen suara di Pileg 2014, sebagai syarat mengusung pasangan sendiri. Yang terjadi, elektabilitas Prabowo lebih tinggi daripada partai. 

“Iya, ini memang salah satu persoalan Gerindra yang karenanya mau tidak mau kelihatannya harus berkoalisi. Karena jelas menurut poling, tidak ada yang menempatkan Gerindra meraih 20 persen suara,” kata Firman, Rabu (19/3).

 Menurut dia, bukan hanya Gerindra, PDIP dan Golkar yang termasuk dua partai papan atas juga sepertinya tidak akan mulus mendapat 20 persen suara. Khusus untuk PDIP, prediksinya, kehadiran Jokowi tidak lantas akan membuat orang mencoblos partai moncong putih itu. Sehingga, potensi setiap partai untuk menjajaki koalisi harus mulai dipikirkan dari sekarang.

 Yang menjadi kendala, lanjut Firman, Gerindra akan kesulitan melobi mitra koalisi kalau Prabowo menggandeng Samad. Itu lantaran Samad bukan orang parpol. Sehingga, mau tidak mau Gerindra harus membuat perjanjian dengan parpol koalisi untuk berbagi jatah kekuasaan. “Gerindra bisa menjelaskan ke mitra koaliasi nanti ada pembagian kursi cabinet. Kalau hal ini gagal maka agak sulit mengusung pasangan sendiri.”

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : erik purnama putra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar