Home >> >>
Pengamat: Pencapresan Jokowi, Bikin Prabowo Repot
Rabu , 19 Mar 2014, 13:40 WIB
Yasin Habibi/Republika
Dukungan Jokowi untuk pencapresannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARAT -- Pengamat politik Said Salahudin menilai Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto akan lebih selektif dalam memilih pasangan pencapresannya. Lantaran PDI Perjuangan (PDIP) menunjuk Joko Widodo sebagai capres.

"Elektabilitas dan popularitas Jokowi itu tinggi sehingga dengan penunjukkan Jokowi sebagai capres membuat banyak pihak dari rival politik PDIP menyiapkan strategi yang lebih efisien untuk sukses dalam Pemilu 2014," kata Said saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (19/3).

Sejumlah pihak itu, kata Said, termasuk Prabowo yang akan lebih selektif dalam memilih pasangan cawapresnya. Yang pasti dengan pencalonan Jokowi ini membuat partai lain jadi lebih sibuk dari biasanya.

"Rival PDIP akan menyiapkan strategi melawan Jokowi sebaik mungkin seperti rapat sana-sini. Singkatnya pencapresan Jokowi oleh PDIP itu akan membuat partai lain lebih repot dari sebelumnya," kata Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) itu.

Sebagaimana diberitakan, terdapat wacana memasangkan duet capres-cawapres Prabowo Subianto dengan Abraham Samad yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Wakil Koordinator Barisan Rakyat Anti-Kejahatan Korupsi (BRAKK!) Bagus Brajamusti mengatakan Prabowo-Samad akan menjadi duet yang positif terlebih dalam penegakkan antikorupsi.

"Prabowo-Samad adalah pasangan yang ideal untuk menghadang capres-cawapres pilihan koruptor dan konglomerat hitam," kata Bagus.

Sementara itu, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan siapapun di komisi antigratifikasi jika terlibat langsung dalam politik praktis maka yang bersangkutan harus mengundurkan diri dari jabatannya.

"Jadi pengurus partai politik saja tidak boleh apalagi menjadi capres atau cawapres. Selain itu, di KPK terdapat aturan yang tidak membolehkan jajarannya untuk cuti kemudian berkampanye," kata Johan. Meski begitu, ia menghargai siapapun yang hendak berpolitik karena itu adalah hak setiap warga negara.

Redaktur : Citra Listya Rini
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar