Home >> >>
Pemimpin Indonesia Harus Miliki Semangat Kewirausahaan
Ahad , 23 Mar 2014, 05:48 WIB
Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo (kiri) disaksikan Capres lainnya Gita Wirjawan (kanan) saat debat Kenegaraan di Makassar, Sulsel, Rabu (5/3). (Antara/Yusran Uccang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemimpin Indonesia mendatang harus memiliki semangat kewirausahaan untuk mewujudkan kemandirian bangsa. Semangat kewirausahaan dapat dibangun jika masyarakat memiliki tiga prasyarat, yaitu, entrepreneurial mindset, berpikir positif dan ketahanan mental yang baik.

"Semoga Presiden RI selanjutnya mampu membangun dan mempertahankan masyarakat yang memiliki entrepreneurial mindset, selalu berpikir positif dan ketahanan mental yang baik," kata Tim Ahli Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Republik Indonesia (RI) Roy Darmawan, akhir pekan lalu. 

Ekonomi dan kewirausahaan, lanjut Roy, sangat ditentukan oleh optimisme dan daya harapan masyarakat terhadap keadaan yang lebih baik serta daya keyakinan seseorang untuk mampu melakukan dan mencapai sesuatu. Hal ini  sebetulnya sangat diintervensi dengan kebijakan maupun ketokohan pemimpin. Begitu pemimpin negara yang diharapkan masyarakat terpilih, maka di masyarakat akan muncul ekspektasi yang sangat tinggi.

Ekspektasi ini, papar Roy, perlu diwujudkan dengan membangun ekspektasi lagi yang dipenuhi capaian-capaian konret. Jadi, diperlukan pimpinan negara yang mampu memahami dan mengelola psikologis masyarakat untuk optimis. Pemimpin negara juga perlu memandang secara baik dan positif dirinya sendiri maupun orang lain, termauk visi masa depan.

Menurut Roy, pembangunan kewirausahaan,  merupakan jalan yang diperlukan untuk membangun fondasi ekonomi dan sosial masyarakat  yang kuat sehingga berhasil mencapai target.  

"Indonesia membutuhkan pemimpin yang bekerja dengan cara entrepreneurial dan mampu mewujudkan iklim yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya kewirausahaan," tegas Roy. 

Roy  berpendapat Pemimpin Indonesia mendatang harus memiliki komitmen untuk membangun sikap mental dan budaya masyarakat. Hal ini diperlukan untuk transformasi menjadi negara maju,dan memiliki peradaban tinggi guna mempercepat pencapaian Indonesia yang tinggi secara material maupun kualitas hidup.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : Muhammad Ibrahim Hamdani
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar