Home >> >>
Rhoma Irama: Dalam Survei Capres, Tidak Ada Nama Saya
Ahad , 30 Mar 2014, 06:02 WIB
Capres dari PKB Rhoma Irama bersiap menyanyi di hadapan massa simpatisan PKB dalam kampanye terbuka di Pulo Mas, Jakarta, Senin (24/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama menyebut berdasarkan informasi masyarakat yang diterimanya, survei-survei popularitas calon presiden (capres) kerap tidak mencantumkan namanya sebagai pilihan.

"Jadi menurut masyarakat, saya ini tidak ikut disurvei. Banyak masyarakat yang disodorkan beberapa nama sosok capres, tanpa ada nama Rhoma Irama," katanya seusai menghadiri kegiatan kampanye PKB di Lapangan Al Bayyinah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (29/3).

Hal itu, menurut Rhoma, membuat namanya kerap tidak muncul dalam hasil survei-survei yang ada. Selain itu, hal tersebut juga membuat dirinya meyakini bahwa tidak semua hasil lembaga survei sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.

"Yang ingin saya katakan bahwa lembaga survei tidak selalu linear dengan fakta yang sebenarnya," ucap Raja Dangdut. 

"Saya contohkan di Pemilihan Gubernur DKI 2012 dulu, survei menyebutkan kalau pasangan Foke-Nara (Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli) lebih tinggi dari Jokowi-Ahok (Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama). Tetapi nyatanya Jokowi-Ahok yang menang, jadi itulah lembaga survei tidak selalu linear dengan kenyataan," ujar Rhoma menambahkan.

Rhoma juga menyebutkan bahwa hasil survei kerap juga dipengaruhi oleh metodologi yang digunakan serta segmentasi yang menjadi sampel populasi.

Redaktur : Citra Listya Rini
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar