Capres dari Partai Kebangkitan Bangsa Rhoma Irama menyanyi di hadapan massa simpatisan partai dalam kampanye terbuka di Pulo Mas, Jakarta, Senin (24/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Para tuan guru (sebutan ulama di Lombok, Nusatenggara Barat) meminta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadikan penyanyi dangdut Rhoma Irama sebagai capres tunggal dari partai berbasis massa Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.
"Sebanyak sembilan orang tuan guru berpengaruh di Lombok meminta Rhoma final sebagai capres PKB," kata politisi PKB Helmy Faishal Zaini yang juga menteri pembangunan daerah tertinggal usai kampanye PKB di Lombok Timur, Ahad (30/3).
Helmy yang juga calon anggota (caleg) DPR nomor urut satu daerah pemilihan Nusatenggara Barat itu mengatakan, alasan para tuan guru tersebut karena Rhoma memiliki beberapa kelebihan. Yakni, ia tidak pernah masuk ranah hukum dalam hal korupsi, tidak pernah merugikan masyarakat, dan memiliki pengalaman politik yang panjang.
"Seperti kita ketahui Rhoma pernah lama di partai ka'bah (PKB) dan Golkar, dan sekarang mendukung PKB," katanya.
Selain itu, Rhoma sering berkampanye yang memuat nilai-nilai keislaman. Seperti mengajarkan ukhuwah, menanamkan budi pekerti, dan menghormati ibu. Bagi para tuan guru, lanjut Helmy, ini merupakan investasi sosial dari Rhoma yang tidak bisa diremehkan. Apalagi, fanatisme rakyat di daerah yang sangat mencintai Rhoma.
"Kami tidak memungkiri, sosok Rhoma Irama terbukti efektif untuk mendulang suara dari akar rumput," ujar Helmy.
Sosok Rhoma Irama yang juga juru kampanye nasional PKB, mampu menyedot ribuan orang untuk berkumpul di Lapangan Nasional, Selong. Meski pada saat itu, matahari bersinar terik. "Rhoma Irama mampu melahirkan kelas politik baru yakni akar rumput yang ke tengah. Selama ini sulit terlacak, namun melalui kampanye konser rakyat PKB ini semakin nampak," katanya.