Home >> >>
Dahlan: Jadi Presiden Indonesia Tak Mudah
Selasa , 01 Apr 2014, 00:20 WIB
ROL/Fian Firatmaja
Dahlan Iskan dan Aji Santosa, pemeran Dahlan kecil dalm film Sepatu Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden RI dari partai demokrat Dahlan Iskan mengungkapkan, menjadi presiden RI tidak mudah. "Saya heran kenapa banyak yang berbondong mencalonkan diri sebagai presiden," katanya saat peluncuran buku biografi miliknya "The Next One" di Jakarta, Senin (31/3). Menjasi presiden tak semudah berpidato di depan umum.

Dahlan mengatakan, banyak persoalan di Indonesia yang rumit untuk dituntaskan. Seperti persoalan masyarakat menengah dan miskin. Masyarakat menengah termasuk golongan yang tak ingin diajak miskin. Indonesia memiliki sekitar 100 juta penduduk menengah yang baru bangkit dari hidup susah.

Masyarakat menengah rata-rata enggan diajak hidup susah kembali. Sehingga bentuk kampanye mengajak hemat bahan bakar atau energi tidak terlalu berpengaruh. Indonesia harus menemukan cara bagaimana menciptakan terobosan baru dalam memberdayakan sumber daya atau kekayaan lainnya. 

Selain itu masyarakat menengah juga memiliki media dalam menyuarakan aspirasinya. Seperti media sosial yang saat ini menjadi fenomena. Sehingga pemerintah seolah hanya mendengarkan masyarakat menengah tanpa peduli dengan mereka yang berada di pelosok negeri. "Dua pertentangan ini yang harus ada jalan keluar," kata Dahlan.

Masalah lain yang dihadapi Indonesia juga termasuk infrastruktur, industri, hingga pertanian. Persoalan sangat besar mengenai infrastruktur dan pertanian yang terkadang terbentur birokrasi, anggaran, hingga prosedur. Semua permasalahan ini akan menjadi pekerjaan besar bagi presiden Indonesia selanjutnya. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : nora azizah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar