REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto merasa miris dengan kemajuan yang dilakukan bangsa Indonesia. Pasalnya, sudah 69 tahun merdeka, kemajuan yang dicapai masih terasa semu.
Dia membandingkan dengan pencapaian Korea Selatan, yang menim sumber daya alam, namun bisa membuat perusahaan berkelas inernasional. Dia tidak ingin lagi bangsa ini dibodoh-bodohin negara lain.
Prabowo bertekad akan membawa Indonesia menyamai negara maju kalau terpilih sebagai capres. Salah satu misi yang coba dibangkitkannya adalah menghidupkan lagi industri stategis nasional yang perkembangannya tertatih-tatih.
Salah satunya adalah menyuntik dana baru untuk PT Dirgantara Indonesia. Tujuannya agar Indonesia bisa menciptakan pesawat terbang sendiri.
"Orang-orang yang pernah bekerja dengan Pak Habibie mengatakan hanya butuh 400 juta dolar AS atau hanya Rp 4 triliun untuk mengembangkan pesawat baru," ujar Prabowo di Jakarta, Rabu (2/4).
Menurut dia, kalau Korea Selatan saja bisa maju dengan segala keterbatasan maka Indonesia harusnya bisa terbang lebih tinggi. Dengan APBN melebihi Rp 1.000 triliun, kata dia, bukan hal sulit untuk membuat PT DI kembali berjaya.
Hanya saja, tinggal kemauan pemerintah apakah mau atau tidak untuk menghidupkan perusahaan nasional yang memiliki kebanggaan di masyarakat. "Maka itu masalahnya kalau tidak bisa dilaksanakan pencairan dana."