Home >> >>
Jokowi Tak Bisa Lepas Dari Pengaruh Megawati
Kamis , 03 Apr 2014, 17:19 WIB
Republika/Adhi Wicaksono
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri bersama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengamat politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan jika Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden kemungkinan besar tidak akan bisa lepas dari pengaruh

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Sangat besar kemungkinan Jokowi tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh Megawati.

Andaikan Mega tak memberikan mandat, Jokowi tak menjadi capres dari PDI Perjuangan," ujar Emrus di Jakarta, Kamis..

Ia mengatakan Megawati akan menjadi orang yang mendikte Jokowi, sekalipun menggunakan pendekatan komunikasi level tinggi.

"Apapun yang dikatakan Mega, amat sulit Jokowi menolak," kata dosen ilmu politik itu.
Apalagi, kata dia, Jokowi dibesarkan dalam budaya Jawa yang kental dengan sikap "ewuh pakewuh" atau sungkan.

"Saya berpendapat bahwa aspek budaya akan mempengaruhi perilaku manusia, termasuk dalam pengambilan keputusan. Jokowi dibesarkan oleh budaya Jawa dan sungkan terhadap sesuatu, terlebih Megawati," ujarnya.

Menurut Emrus hal itu sudah terlihat, yakni mantan Wali Kota Solo itu sering mengulang kata-kata "terserah ibu" maupun "terserah ketua umum".

Menjawab pertanyaan apakah kebijakan penjualan Indosat dan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada era Presiden Megawati apakah akan terulang bila Jokowi menjadi presiden, Emrus mengatakan waktu yang akan membuktikan, karena perekonomian bangsa tidak selalu berubah.

"Tak ada jaminan Jokowi untuk tidak menjual (aset negara). Karena tergantung gejolak ekonomi bangsa. Sangat tergantung perekonomian, karena penuh dinamika. Bisa saja ekonomi terancam dan butuh dana segar dan akhirnya menjual aset negara," kata dia.

Emrus mengatakan, ketika Jokowi menjadi presiden maka dia akan berpikir secara global.
"Ekonomi bangsa kan juga terpengaruh negara-negara lain di dunia," ujar dia.

Redaktur : Taufik Rachman
Sumber : antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar