Home >> >>
Petir: Prabowo Tak Benci Cina
Selasa , 08 Apr 2014, 12:09 WIB
Capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan paparan saat menghadiri deklarasi dukungan kepada dirinya dari guru besar non PNS dan cendekiawan di Jakarta, Rabu (2/4). (Antara/Wahyu Putro)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi sasaran kampanye hitam lantaran disebut sebagai sosok yang anti-Cina.

Ketua Umum Persatuan Tionghoa Raya (Petir) Budi Cahyono membantah bahwa Prabowo orang yang benci dengan etnis Tionghoa. "Itu black campaign," kata Budi di Gerindra Media Center, Selasa (8/4).

Budi mengisahkan pengalamannya berkawan dengan Prabowo sejak 1975. Selama hampir 40 tahun, ia tidak pernah melihat sedikitpun sikap kebencian Prabowo terhadap etnisnya. Bahkan, ketika terjadi amuk massa pada 1998, ia dilindungi Prabowo.

Dia berkisah, seorang prajurit Kopassus ingin menjemputnya dengan alasan agar aman dari sasaran amuk massa. Namun, ia tidak perlu mendapat perlindungan. Pasalnya, ia tahu pelaku kerusuhan yang menimbulkan korban warga keturunan Cina bukan karena ulah Prabowo.

Yang membuatnya kagum, Prabowo tidak ingin membalas perlakuan pihak-pihak tertentu yang mencoba menebarkan kebencian kepadanya. Padahal, ia tahu siapa orang yang dimaksud.

Malahan, sambung Budi, Prabowo memberi kesempatan Ahok menjadi wakil gubernur DKI Jakarta. Dia pun diberi kepercayaan untuk duduk sebagai anggota Dewan Pembina Gerindra.

"Saya kenal dia sebagai seorang calon pemimpin yang tegas, tidak melihat etnis, dan akan mengusir warga Cina kalau terpilih itu tidak benar," kata Budi.

Wakil Sekjen Gema Shadana Tamil menyatakan, Prabowo sangat anti dengan kebencian yang berdarkan suku atau etnis tertentu. Dia mengingat, ketika pertama kali bertemu yang ditanyakan Prabowo apakah mendukung perjuangan Pancasila. Tentu saja ia pro dengan Pancasila, meski merupakan keturunan India.

Karena itu, ia sangat hormat dengan sosok mantan panglima Kostrad itu. Tamil merasa miris mengapa Prabowo selalu menjadi sasaran fitnah selama masa kampanye.

"Ketika seseorang tokoh diserang menggunakan black campaign, itu berarti menunjukkan Prabowo calon pemimpin yang ditakuti tokoh lain yang menjadi saingan beliau," kata Tamil.








Eagle flies alone

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Erik Purnama Putra
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar