Para calon presiden dari Konvensi Partai Demokrat dan Konvensi Rakyat mengikuti acara berdebat di Kampus Universitas Indonesia (UI), Jakarta, Jumat (7/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengamat sosial budaya Universitas Indonesia Devie Rahmawati menilai peluang menjadi seorang calon wakil presiden tidak sepenuhnya menjadi milik politisi. Sejumlah tokoh masyarakat dianggap memiliki kapabilitas untuk menduduki kursi nomor dua di Indonesia.
“Saya pikir justru akan menjadi kombinasi yang pas jika Indonesia dipimpin pasangan politisi dan non politisi,” kata Devie, Sabtu (12/4).
Kombinasi politisi sebagai presiden dan non politisi jadi wakilnya, tambah Devie, akan menghasilkan pemerintahan yang seimbang dan bijaksana dalam menelurkan kebijakan. “Menjadi penting bagaimana kebijakan Pemerintah ke depan tidak semuanya bersifat politis. Keberadaan non politisi sebagai wakil presiden diharapkan bisa memberikan pendekatan humanis dalam kebijakan Pemerintah ke depan,” lanjutnya.