Home >> >>
Gita Berpeluang Jadi Cawapres
Ahad , 13 Apr 2014, 10:49 WIB
Republika
Gita Wiryawan, Priyo Budi Santoso, Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Setelah Pelaksana Harian Ketua Umum DPP Partai Demokrat Syarif Hasan memastikan tidak akan ada capres dari 11 peserta konvensi, nama Gita Wirjawan berpeluang menjadi cawapres untuk Pemilu 9 Juli 2014.

Direktur Riset Survey Nusantara Network (SNN) Kenly Meidy Poluan dalam keterangan yang diperoleh di Jakarta, Ahad (13/4), menyebutkan nama Gita paling menonjol dari unsur profesional.

Menurut dia, mantan Menteri Perdagangan itu memiliki rekam jejak yang bagus, selain nama mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli dan Gubernur BI Agus Martowardojo.

Gita sebelumnya merupakan salah salah seorang dari 11 peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat dan karena perolehan suara partai itu pada Pemilu Legislatif 9 April lalu hanya di bawah 10 persen versi hitung cepat maka Syarif Hasan menghentikan konvensi.

Kenly Poluan menyebutkan ketiga tokoh dari kalangan profesional itu paling menonjol, sekaligus punya pendukung signifikan serta paling diterima pasar atau kalangan pebisnis untuk bisa dicalonkan sebagai wapres.

"Ketiganya punya pengalaman matang di bidang masing-masing," katanya menambahkan.

Sebelumnya, dalam sebuah forum diskusi terbatas yang juga dihadiri beberapa aktivis, kalangan profesional berbagai latar, Poluan menyimpulkan, ketiga tokoh itu memiliki kapasitas yang dibutuhkan dan benar-benar profesional.

"Kita butuh lebih banyak sosok profesional di level teratas serta tentu di jajaran kabinet berikut, bukan lagi politisi, agar manajemen pemerintahan berkontribusi positif bagi peningkatan kesejahteraan, mengatasi ketimpangan dan bermartabat di percaturan global," katanya.

Senada dengan itu, Boy Iskandar dari Perhimpunan Indonesia Timur untuk Indonesia, mengatakan, ketiga sosok ini sudah terbukti punya visi dan konsep jelas terhadap upaya membangun NKRI tanpa ada yang merasa sebagai "anak tiri".

"Ketimpangan kawasan (Timur dan Barat, Jawa - Luar Jawa), harus bisa diatasi secara sistematik, jelas tahapannya dan punya jangka waktu tegas, tanpa muluk-muluk atau penuh janji-janji retorika, agar negeri NKRI ini tetap jaya," katanya.

Dia menunjuk sisi positif Gita Wirjawan yang sejak menjabat Kepala BKPM hingga Menteri Perdagangan bisa mulai menyeimbangkan total investasi kawasan Timur dan Barat.

Begitu pula, komitmen tegas Rizal Ramli membangun lebih banyak pelabuhan maupun pembenahan infrastruktur di KTI, sama seperti Gita Wirjawan.

"Keduanya juga punya kapabilitas mengelola ekonomi Indonesia menghadapi percaturan global," kata Boy.

Redaktur : Muhammad Hafil
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar