Home >> >>
Survei: Jokowi-JK Unggul Atas Jokowi-Akbar
Ahad , 13 Apr 2014, 17:27 WIB
Ketua Dewan Masjid Jusuf Kalla berpidato saat membuka "Islamic Book Fair 2014" di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (28/2). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan diperkirakan akan menggandeng tokoh Partai Golkar sebagai calon wakil presiden untuk Joko Widodo yakni Akbar Tandjung atau Jusuf Kalla.

"Kemungkinan tersebut sangat tergantung pada pilihan dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri," kata Direktur Freedom Foundation Darmawan Sinayangsah pada diskusi "Menakar Capres-Cawapres Jawa-Luar Jawa 2014" di Jakarta, Ahad (13/4).

Menurut Darmawan, hasil survei yang dilakukan Freedom Foundation terhadap 1090 responden di seluruh Indonesia pada 31 Maret hingga 7 April 2014, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Jokowi yang dipasangankan dengan Jusuf Kalla dipilih oleh 40,6 persen responden, sedangkan Jokowi dipasangkan dengan Akbar Tandjung dipilih sebanyak 34,1 persen responden.

Kemudian, jika Jokowi dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Radjasa dipilih sebanyak 24,0 persen responden  serta Jokowi dipasangkan dengan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) dipilih sebanyak 11,5 persen responden.

Darmawan menjelaskan, jika mencermati figur dua tokoh Partai Golkar ini, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Figur Jusuf Kalla, menurut, Darmawan, sangat populer sebagai pedagang dan politisi.

Jusuf Kalla yang didukung oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), jika menjadi calon wakil presiden, kata dia, maka berpotensi menjadi "matahari kembar" bagi calon presidennya.

"Pak JK pernah jadi calon presiden pada pemilu presiden 2009 tapi gagal, sehingga dignitynya merosot jika menjadi cawapres lagi," katanya.

Sementara itu, figur Akbar Tandjung, menurut dia, adalah politisi senior yang telah meniti karir di bidang organisasi kemahasiswaan, organiasisasi kepemudaan, partai politik, dan beberapa jabatan menteri di pemerintahan.

"Akbar yang memiliki 'Islam credential' sehingga berpotensi menjadi cawapres Jokowi sekaligus menjadi kuda hitam dari Partai Golkar," katanya.

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Sumber : Antara
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar