Home >> >>
Inilah Prioritas Ekonomi Kerakyatan Ala Prabowo-Hatta
Kamis , 22 May 2014, 20:34 WIB
Agung Supriyanto/Republika
Prabowo Subianto bersama Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengusung visi misi ekonomi kerakyatan. Membangun ekonomi rakyat kecil menjadi sasaran dalam agenda yang diusung pasangan dari koalisi Merah Putih itu.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi mengatakan, ekonomi kerakyatan merupakan perwujudan dari Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Menurut dia, salah satu yang menjadi fokus dalam agenda ekonomi kerakyatan itu terkait dengan alokasi anggaran. "Perlu peningkatan alokasi anggaran," kata dia, Kamis (22/5).

Peningkatan alokasi anggaran ini, menurut Suhardi, ditujukan untuk program pembangunan pertanian, kehutanan, perikanan, dan kelautan.

Kemudian diperlukan juga penambahan anggaran untuk koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta industri kecil dan menengah. Prabowo-Hatta juga akan mendorong perbankan nasional dan lembaga keuangan lainnya.

"Untuk memprioritaskan penyaluran kredit bagi petani, peternak, nelayan, buruh, pegawai, industri kecil menengah, pedagang tradisional dan pedagang kecil lainnya," kata Suhardi.

Fokus lain dalam ekonomi kerakyatan, menurut Suhardi, yaitu untuk para petani dan nelayan. Ia mengatakan, Prabowo-Hatta mempunyai program untuk mendirikan Bank Tani dan Nelayan.

Menurut dia, bank ini yang secara khusus akan menyalurkan kredit pertanian, peternakan, perikanan, dan kelautan. Selain itu, ia mengatakan, juga untuk memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi rakyat kecil, petani, peternak, nelayan, buruh, pedagang tradisional, dan pedagang kecil.

Suhardi juga mengatakan, Prabowo-Hatta akan mengembangkan koperasi, UKM, dan pasar tradisional. Menurut dia, ada komitmen untuk melindungi, memodernisasi, merevitalisasi, dan mengkonsolidasikan belanja negara untuk program pengembangan sektor tersebut.

Selain itu, ia mengatakan, perlindungan terhadap hak buruh pun menjadi perhatian. "Termasuk buruh migran," kata dia.

Dalam agenda ekonomi kerakyatan ini juga mencakup pengalokasian dana untuk desa/kelurahan. Menurut Suhardi, ada alokasi dana APBN sebesar Rp 385 triliun selama periode 2015-2019 untuk 75.244 desa/kelurahan.

Ia mengatakan, akan disalurkan minimal senilai Rp 1 miliar per desa/kelurahan per tahun. Prabowo-Hatta juga akan mengoptimalkan implementasi Undang-Undang Desa.


Redaktur : M Akbar
Reporter : Irfan Fitrat
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar