Home >> >>
Prabowo-Hatta Nomor Urut 1, Anis Matta: Allah Itu Ganjil dan Mencintai Yang Ganjil
Ahad , 01 Jun 2014, 17:53 WIB
Republika/Agung Supriyanto
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Hatta Rajasa (kanan) memberikan sambutannya usai pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Ahad (1/6). K

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nomor urut satu (1) yang didapatkan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa ditanggapi gegap gempita oleh pendukung pasangan ini. Sesaat sesudah Prabowo menarik kertas putih bertuliskan angka 1 dari gulungan batik yang disediakan KPU, seluruh pendukung yang terdiri dari koalisi parpol pendukung pasangan tersebut menyambut dengan teriakan 'Kemenangan'.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta mengatakan, semua nomor dan angka sama saja. Meski begitu, dia menilai ada keiistimewaan dari nomor 1 yang didapatkan Prabowo-Hatta.

"Dalam hadist ada ucapan seperti ini, Allah itu ganjil dan mencintai yang ganjil. Tapi nomor itu sama semuanya," kata Anis di kantor KPU, Jakarta, Ahad (1/6).

Dalam perspektif agama, lanjut dia, angka satu mencerminkan kalimat Tauhid. Karena itu, nomor urut 1 yang menempel pada Prabowo-Hatta diharapkan bisa merepsentasikan kalimat Tauhid tersebut.

"Mudah-mudahan Insyaalah capres kita ini akan menjadi nomor satu," ujar Anis.

KPU hari ini menetapkan pasangan Prabowo-Hatta menempati nomor urut 1. Sementara pasangan Jokowi-JK mendapatkan nomor urut 2. Nomor urut didapatkan melalui sistem pengundian. 

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : ira sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar