Home >> >>
Dua Layar Besar Disiapkan di Luar Ruang Debat
Ahad , 15 Jun 2014, 21:39 WIB
Edwin Dwi Putranto/Republika
Pasangan Peserta Pemilu Presiden 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla saling menyapa sebelum Debat Capres-Cawapres di Jakarta, Senin (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Berbeda dengan debat capres dan cawapres yang pertama yang diselenggarakan di Balai Sarbini, debat capres kedua yang di selenggarakan di Grand Melia bisa ditonton dari luar. Minggu (15/6).

Di Grand Melia, Bagi pendukung calon presiden yang sudah hadir namun tidak bisa masuk dan menyaksikan langsung ke ruang debat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyediakan dua layar besar berukuran 2x1.5 meter, terpasang di area lobby Ballroom Hotel Grand melia, Jakarta Selatan. Dua layar besar tersebut disediakan oleh stasiun TV host penyelenggara.

"Memecah kubu, agar supaya lebih tertib," Rii Syahrial, bagian umum TV Host penyelenggara.

Menurut Syahrial ketentuan ini memang sudah menjadi paten yang biasa dilakukan, "Memang sudah ketentuan, biasa buat seperti ini," jelas Syahrizal. Robby Leo August, Kabag Humas KPU juga mengatakan, secara teknis ini lebih baik dibanding acara debat capres sebelumya.

"Alhamdulillah, berjalan dengan kondusif, ini juga merupakan permintaan kami agar TV host, memberikan kesempatan bagi media lain," katanya.

Robby juga melanjutkan adanya layar besar tersebut salah satu untuk mendukung awak media yang tidak bisa masuk ke ruang debat. "Memberi kesempatan untuk temen media, bagaimanapun media sangat membantu dalam tahapan-tahapan pada masa kampanye ini," ujarnya.

Selain itu, Robby juga mengatakan sengaja memsihakan pintu untuk media dan tamu VIP agar lebih kondusif. "Agar ada titik pecah dan tidak crowded. Alhamdulillah ini berjalan baik, dan Ini akan dijadikan patokan untuk penyelenggaraan debat selanjutnya," kata Robby.

Redaktur : Bilal Ramadhan
Reporter : c81
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar