Home >> >>
Kubu Prabowo-Hatta: Pasar Jangan Dijadikan Tempat Produk Luar Negeri
Jumat , 20 Jun 2014, 15:52 WIB
Republika/Aditya Pradana Putra
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi (paling kiri), Wakil Ketua Majelis Partai Demokrat Marzuki Alie (tengah), dan Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y Tohari menjadi pembicara diskusi mengenai hasil Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2014 di Jakarta, Kamis (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PRINGSEWU -- Tim pemenangan nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, melaksanakan kampanye di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, Jumat (20/6). 

Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, diwakili oleh Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Suhardi dan fungsionaris Partai Golongan Karya, Rully Azwar, menyambangi Pasar Gading Rejo dan Pasar Pringsewu.

Ditemui wartawan di sela-sela pelaksanaan kampanye, Suhardi menekankan pentingnya fungsi pasar tradisional sebagai tempat pemasaran dari produk pertanian, perkebunan dan peternakan, yang dihasilkan produsen lokal. 

Oleh karena itu, sudah sepatutnya pasar tradisional tidak dijadikan sebagai tempat pemasaran dari produk luar negeri.  "Itu akan jadi kesalahan besar," kata Guru Besar Universitas Gadjah Mada tersebut.

Lebih lanjut, Suhardi menjelaskan, dalam visi misi maupun program Prabowo-Hatta, pasar tradisional merupakan lambang atau supremasi ekonomi kerakyatan. 

Jika diberikan mandat oleh masyarakat dengan memenangi Pemilihan Umum Presiden 9 Juli 2014, Prabowo-Hatta menekankan pentingnya transformasi pasar tradisional menjadi pasar modern.  "Dengan demikian, pasar tradisional akan nampak menjadi pasar yang indah," kata Suhardi.

"Dan kalau perlu menjadi daerah wisata, sekaligus pemasaran mayoritas produk.  Ini perdagangan rasional yang tidak dimiliki perdagangan modern.  Dengan pasar tradisional seperti itu, semua pihak puas," ujar Suhardi. 

Redaktur : A.Syalaby Ichsan
Reporter : Muhammad Iqbal
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar