Home >> >>
Surat Suara di Hongkong Hanya Tampilkan Gambar Salah Satu Calon?
Rabu , 02 Jul 2014, 17:47 WIB
Anggota komisioner KPU, Arief Budiman menunjukkan contoh desain kertas suara yang telah disetujui dan ditandatangani oleh dua tim pasangan capres dan cawapres di Gedung KPU, Jakarta, Kamis (6/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) membantah ada surat suara pemilu presiden 2014 di Hongkong hanya menampikan gambar salah satu pasangan calon. Hingga sore ini, KPU memastikan surat suara yang dikirimkan ke luar negeri sudah sesuai desain yang disepakati KPU dan pasangan calon.

"PPLN (panitia pemilihan luar negeri) di Hongkong sudah mengecek hari ini, mereka memastikan tidak menemukan surat suara yang gambarnya hanya satu pasangan calon. PPLN juga belum menerima laporan dari siapapun tentang itu (surat suara hanya bergambar pasangan calon nomor urut 1)," kata Komisioner KPU Arief Budiman, di kantor KPU, Jakarta, Rabu (2/7).

Menurut dia, KPU memang mendengar isu tentang beredarnya surat suara yang hanya menampilkan gambar satu pasangan calon. Biro Logistik KPU telah mengonfirmasi kepada perusahaan percetakan. Untuk memastikan apakah ada kesalahan pencetakan.

"Percetakan bilang surat suara yang dicetak sudah sesuai dengan desain yang ditetapkan," ujarnya.

Selain itu, Biro Perencanaan KPU juga sudah mengonfirmasi langsung ke PPLN di Hongkong. PPLN menyatakan, surat suara yang diterima termasuk surat suara yang dikirim ke pemilih melalui pos dipastikan bukan surat suara rusak. Surat suara yang dikirimkan merupakan surat suara yang menampilkan gambar dua pasangan calon.

"Kalau sekarang ada yang bilang surat suaranya hanya ada gambar satu pasangan calon, itu surat suara dari mana?. Kalau dari media sosial apa bisa dipertanggungjawabkan," ungkapnya.

Redaktur : Muhammad Hafil
Reporter : ira sasmita
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar