REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedua pasangan capres-cawapres sama-sama mengklaim menjadi pemenang dalam Pemilu Presiden/Wakil Presiden, Rabu (9/7). Kemenangan itu dilandaskan sama-sama pada hasil hitungan cepat lembaga survei.

Ketua Tim Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa Mahfud MD mengklaim timnya menunggu data suara terkumpul hingga 90 persen. Berbeda dengan pasangan lain yang sudah mendeklarasikan diri terlebih dulu sebelum data mendekati rampung terkumpul.

"Kami lebih berhati-hati menunggu 90 persen. Kami mempunyai data lengkap per TPS bahwa kami berada pada posisi menang," kata Mahfud di rumah Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Menurut Mahfud, klaim dini kemenangan dari pasangan lain hanya menjadi perang cyber. Sedangkan ia tetap meyakini hasil hitung cepat dari lembaga survei timnya lebih akurat. Namun, untuk deklarasi sebagai pemenangan sengaja menunggu.

"Sehingga tidak mengecoh masyarakat," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Namun Mahfud mengatakan, klaim yang ada saat ini hanyalah kemenangan substantif. Ia mengatakan, kemenangan formal itu nanti akan ada setelah penghitungan suara resmi di Komisi Pemilihan Umum. Mahfud mengatakan, timnya siap menghitung lembar demi lembar surat suara dari setiap TPS.
"Semua siap, bersabar, tahan diri, tunggu, awasi proses formil yang akan berlangsung di KPU," ujar dia.