Home >> >>
Pakar Tantang Lembaga Survei Berdebat
Jumat , 18 Jul 2014, 00:43 WIB
Republika/Yasin Habibi
Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) Jahja Umar (kiri), Hamdi Muluk (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Statistik, Primawira menemukan kejanggalan pada proses hitung cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei. Karenanya, dia meminta asosiasi lembaga survei harus fair dan transparan dalam melakukan audit

 

"Kalau mereka mau mengaudit yang fair, harusnya undang kita dong. Kita kan punya beberapa data yang menunjukkan lembaga survei akal-akalan," kata Primawira, lewat keterangan pers yang diterima ROL, kemarin.

 

Primawira beserta Pakar Matematika Tras Rustamaji mengaku siap beradu data dan berdebat terkait hasil audit asosiasi lembaga survei (Persepi). "Kita adu argumen secara ilmiah saja," tantangnya.

 

Persepi sudah merampungkan audit terhadap CSIS-Cyrus, Indikator Politik, Lingkaran Survei Indonesia, dan Saiful Mujani Research Center (SMRC) pada Selasa 15 Juli 2014.

 

Hasilnya, empat lembaga survei tersebut dinyatakan telah menjalankan metodologi survei yang benar saat hitung cepat Pilpres 9 Juli.

 

Sementara, Tras Rustamaji Cs, menemukan sejumlah kejanggalan dari hasil hitung cepat yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Indikator Politik Indonesia.

 

Kejanggalan itu tampak dari gambaran kurva stabilitas yang berubah drastis pada pukul 13.00 WIB.

 

Redaktur : Sammy Abdullah
  Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.
avatar
Login sebagai:
Komentar