REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kandidat presiden nomor urut dua Joko Widodo akan memantau jalannya pemungutan suara ulang di Jakarta. "Nanti saya lihat. Saya tidak mengerti kenapa ada PSU, tapi nanti saya lihat," kata Jokowi saat berkunjung ke kantor Jakarta Post di Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (18/7).
Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta menunda rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Presiden 2014 yang dijadwalkan dilaksanakan Jumat karena KPU akan menggelar pemungutan suara ulang (PSU) di 16 tempat pemungutan suara (TPS), Sabtu (19/7).
Jokowi mengaku belum mendapat laporan terkait PSU tersebut.
Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno menyatakan PSU digelar karena diduga ada pelanggaran terhadap Peraturan KPU Nomor 19 Tahun 2014 pasal 11 terkait dengan pemberian hak pilih kepada pemilih yang tidak memenuhi syarat administrasi yakni pengguna KTP daerah yang oleh petugas dimasukkan dalam DPKTb.
PSU tersebut merupakan tindak lanjut dari gugatan pasangan nomor satu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Bawaslu melakukan kajian dan kemudian memberikan rekomendasi terhadap KPU DKI untuk melakukan PSU.
Bawaslu menemukan dugaan kecurangan di 16 TPS di Kelurahan Warakas dan Papanggo di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. 16 TPS itu terdiri dari sembilan di Kelurahan Papanggo yakni TPS 2, 15, 26, 29, 40, 46, 51, 52, dan 68. Enam di Kelurahan Warakas yakni TPS 11, 17, 40, 51, 52 dan 68. Kemudian satu di Jakarta Timur.