REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim mengatakan, rintisan sekolah bertaraf internasional merupakan upaya untuk menciptakan sekolah berkualitas.

"Kalau ada sekolah yang berkualitas, tentu akan mengurangi orang sekolah ke luar negeri. Sekolah kualitas baik tentu membutuhkan biaya," kata Musliar Kasim usai meresmikan Kampus Akbid dan Stikes Alifah Padang, Ahad (27/5).

Hadir dalam kesempatan itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Koordinator Kopertis Wilayah X, Damsar dan para undangan dari berbagai kalangan di Kampus Jalan Khatib Sulaiman Padang.

Menurut Musliar, orang yang mampu secara finansial tentu mau menyekolahkan anaknya di dalam negeri jika sudah ada sekolah yang berkualitas.

RSBI bukan hanya untuk anak orang yang memiliki uang, tapi Kemdikbud akan menjamin kalau memenuhi syarat, sekolah wajib menerima.

"Kini terus dievaluasi dengan kritikan dari berbagai kalangan, bahwa RSBI dikatakan untuk anak orang kaya. Sejalan dengan itu, sebagai persiapan menuju SBI," ujarnya.

Menurut mantan Rektor Unand itu, RSBI tidak berpatokan atau mengacu kepada sistem pendidikan luar negeri.

Akan tetapi dengan RSBI, kualitasnya bertaraf internasional, tapi cara pendidikan yang diterapkan sistem yang ada di Indonesia.

Menyinggung masyarakat yang mengajukan uji materi RSBI ke Mahkamah Konstitusi (MK), ia menangkapi, Kemdikbud tentu akan menghormati putusan apapun karena dengan MK tidak ada negosiasi.

Pemerintah melaksanakan RSBI untuk memenuhi tuntutan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika