REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim, menyatakan tidak ada penghargaan untuk siswa-siswa yang memperoleh nilai tertinggi dalam Ujian Nasional (UN).
"Sejauh ini memang tidak ada kebijakan untuk memberi penghargaan kepada siswa-siswa yang memperoleh nilai tinggi dalam UN," kata Musliar kepada Republika, Sabtu (2/6).
Penghargaan berwujud beasiswa, kata Musliar, diprioritaskan pada siswa-siswa yang menjuarai olimpiade, bukan para siswa yang mendapatkan hasil bagus pada UN.
Pemerintah, lanjut Musliar, berpendapat wujud penghargaan terhadap prestasi dalam UN tidak mesti diwujudkan dengan beasiswa, namun bisa dalam bentuk-bentuk lain seperti perbaikan sarana dan prasarana dan fasilitas pendidikan.
"Dengan tujuh siswa Bali masuk sepuluh besar nilai UN tertinggi nasional tentunya membuat Bali mendapatkan nama baik. Tentunya itu juga merupakan penghargaan tersendiri," katanya.