REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Dr Anis Malik Thoha resmi menggantikan posisi Prof Dr Laode Masihu Kamaluddin MSc MEng sebagai Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.
Anis –yang merupakan putra Demak ini—akan memimpin Unissula untuk masa jabatan periode empat tahun ke-depan, setelah masa tugas Laode berakhir pada 1 Februari 2014.
Pelantikan Anis sebgai rektor baru Unissula, dilakukan oleh Ketua Umum Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA), H Hasan Toha Putra MBA, di aula gedung Fakultas Keperawatan Unissula, Sabtu (1/2).
Melalui pelantikan ini pula --penyandang gelar Master bidang Usuludin di International Islamic University of Islamabad, Pakistan-- ini resmi menjadi Rektor ke-10 Unissula.
Usai pelantikan, Anis yang juga mantan Director International Islamic University of Malaysia (IIUM) Press Research Management ini, mengaku telah menyiapkan sejumlah agenda penting bagi Unissula.
Baginya pengembangan dan program kerja yang sinergis dan strategis di lingkungan Unissula Semarang penting untuk membangun unissula sebagai perguruan tinggi (PT) Islam yang kompetitif.
"Karena itu diperlukan langkah-langkah kerja perubahan (transformatif) yang melibatkan semua komponen dalam proses terselenggaranya pendidikan di Unissula," ujar pria yang juga dikenal sebagai pakar pluralisme agama ini.
Komponen ini, ia menjelaskan, meliputi landasan filosofis (mindset), kelembagaan kepemimpinan dan manajemen yang bagus, sumber daya insani (Human Resources), Kurikulum, riset, inovasi dan publikasi serta Finansial.
Menurutnya komponen ini sangat penting dalam membangun dan mewujudkan karakter Unissula sebagai perguruan tinggi Islam yang mampu mencetak umat- umat handal dalam menjawab tantangan global.
"Umat muslim harus memiliki media massa yang kuat, ahli teknologi, ekonom dan ahli matematika yang handal agar mampu berperan dalam menghadapi tantangan dunia ke depan," katanya menegaskan.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari Badan PR kampus Unissula, Dr Anis Malik Thoha lahir di Demak, 31 Desember 1964. Ia berasal dari sebuah keluarga santri di Pati, Jawa Tengah.
Ayahnya --H Ahmad Thoha-- merupakan seorang tokoh agama dan memiliki hubungan kekerabatan dengan para kiai di kawasan Pati dan Kudus, seperti almarhum KH Sahal Mahfudz.
Ayah dari lima orang anak ini memiliki latar belakang pendidikan yang cukup gemilang. Pada tahun 1983 ia menamatkan pendidikannya di Perguruan Islam Mathali’ul, Kajen, Pati.
Tahun 1985 ia melanjutkan pendidikan sarjananya di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi hingga tahun 1988. Ia selanjutnya meraih gelar Master bidang Usuludin tahun 1994 di International Islamic University Islamabad, Pakistan.
Usai meraih gelar master ia melanjutkan pendidikan Doktor di Islamic University Islamabad, Pakistan hingga tahun 2001. Di bidang organisasi, Anis juga sudah sangat berpengalaman.
Saat menjadi mahasiswa, tahun 1986, tercatat ia pernah menjadi ketua keluarga mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU), Komisaris Madinah dan Pimpinan Majlis Syura Forum Ukhuwwah Mahasiswa Indonesia (FUMI) di Pakistan tahun 1992.
Ia juga sering menulis di jurnal luar negeri, baik berbahasa Arab maupun Inggris. Sebagai seorang ilmuwan ia juga kerap menulis buku.
Sedangkan karir akademiknya diawali sebagai staf pengajar (part time) di Sekolah Indonesia Islamabad Pakistan pada tahun 1998 dan Hingga pada tahun 2013.
Ia juga masih tercatat sebagai staf pengajar di Department of Usuludin and Comparative Religion, KIRKHS, International Islamic University of Malaysia (IIUM).