REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kehilangan seorang ilmuwan Filsafat yang sangat sederhana dan mempunyai banyak keunggulan, Prof Damardjati Supadjar (74 tahun). Dia meninggal Senin sekitar pukul 17.00 di kediamannya karena stroke ringan.
''Pak Damar, sapaan akrab Prof Damardjati Supadjar mempunyai banyak keunggulan,''kata Rektor UGM Pratikno pada wartawan usai upacara pelepasan jenazah di Balairung UGM Yogyakarta, Selasa (18/2).
Jenazah almarhum Prof Damardjati Supadjar diberangkatkan dari Balairung UGM sekitar pukul 11.00 menuju makam keluarga Yosodipuro Losari, Grabag, Magelang.
Cara berpikir beliau, kata Pratikno lebih lanjut, selalu membangun originalitas dan begitu agak berbeda dengan filsafat Barat.
''Di samping itu Pak Damar juga membangun metodologi yang khas yaitu bukan hanya logika tetapi rasa. Selain originalitas, almarhum juga aktif dalam berkomunitas,''kata Rektor UGM menambahkan.
Lebih lanjut Pratikno mengatakan almarhum yang sempat menderita sakit cukup lama, selalu ngopeni banyak diskusi, termasuk banyak memberikan kontribusi untuk filsafat Jawa dan nusantara serta memberi masukan kepada Kraton Yogyakarta.
Kerabat Kraton GBPH Prabukusumo mengatakan Prof Damardjati orangnya tulus , baik atau buruk disampaikan. ''Orang seperti Pak Damar harus ada. Karena kadang orang hanya menyampaikan baiknya saja,''kata adik Sultan Hamengku Buwono X ini menjelaskan.