REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Maroko Tosari Widjaja, Ahad (2/3) siang bersilaturahim dengan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) yang pernah belajar di Maroko.
Silaturahim berlangsung di Aula Lembaga Bina Santri Mandiri (LBSM) Kemang, Kabupaten Bogor dan dihariri Ustaz Ahmad Sudrajat, Biro Beasiswa STAINU, Dr Mamat, dosen STAINU, Prof Dr Ishom, Direktur Pascasarjana STAINU, Imam Syafii dari Kemenag serta Bashori dari GP Anshor.
Dalam silaturahim tersebut, Dubes RI untuk Kerajaan Maroko mengharapkan para mahasiswa STAINU yang pernah mendapatkan kesempatan menimba ilmu di Maroko, mampu mengamalkan ilmunya di tengah masyarakat dengan baik.
''Mudah-mudahan kesempatan belajar di Maroko, mendorong kalian untuk menghasilkan sebuah karya sebagai sumbangsih buat bangsa ini,'' jelas Tosari.
Dalam kesempatan tersebut, Tosari Widjaja mendorong para mahasiswa untuk terus mendalami bahasa asing, terutama bahasa Arab, Inggris dan Prancis. ''Kuasailah bahasa asing, terutama bahasa Arab, Inggris dan Prancis untuk menggali ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya,'' ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Tosari menjelaskan dua cara membuat seseoang terkenal dalam pergaulan. Kedua cara itu adalah pandai menulis dan pandai bicara. ''Jadilah pembicara dan penulis professional,'' jelas Tosari Widjaja menambahkan.