Selasa 04 Mar 2014 04:32 WIB

Dubes RI untuk Maroko Bersilaturahim dengan Mahasiswa STAINU

duta besar ri untuk kerajaan maroko, tosari widjaja
Foto: dok.pribadi
duta besar ri untuk kerajaan maroko, tosari widjaja

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Maroko Tosari Widjaja, Ahad (2/3) siang bersilaturahim dengan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) yang pernah belajar di Maroko.

Silaturahim berlangsung di Aula Lembaga Bina Santri Mandiri (LBSM) Kemang, Kabupaten Bogor dan dihariri Ustaz Ahmad Sudrajat, Biro Beasiswa STAINU, Dr Mamat, dosen STAINU, Prof Dr Ishom, Direktur Pascasarjana STAINU, Imam Syafii dari Kemenag serta Bashori dari GP Anshor.

Dalam silaturahim tersebut, Dubes RI untuk Kerajaan Maroko mengharapkan para mahasiswa STAINU yang pernah mendapatkan kesempatan menimba ilmu di Maroko, mampu mengamalkan ilmunya di tengah masyarakat dengan baik.

''Mudah-mudahan kesempatan belajar di Maroko, mendorong kalian untuk menghasilkan sebuah karya sebagai sumbangsih buat bangsa ini,'' jelas Tosari.

Dalam kesempatan tersebut, Tosari Widjaja mendorong para mahasiswa untuk terus mendalami bahasa asing, terutama bahasa Arab, Inggris dan Prancis. ''Kuasailah bahasa asing, terutama bahasa Arab, Inggris dan Prancis untuk menggali ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya,'' ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Tosari menjelaskan dua cara membuat seseoang terkenal dalam pergaulan. Kedua cara itu adalah pandai menulis dan pandai bicara. ''Jadilah pembicara dan penulis professional,'' jelas Tosari Widjaja menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement