Rabu 13 Aug 2014 00:50 WIB

Mahasiswa UNY Teliti Kupu-Kupu Gunung Merapi

Gunung Merapi
Foto: AP/Slamet Riyadi
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta melakukan penelitian kupu-kupu di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Melalui penelitian itu kami menginventarisasi kupu-kupu famili pieridae. Kupu-kupu dikenal sebagai serangga penyerbuk tanaman, yang membantu bunga-bunga berkembang menjadi buah," kata koordinator tim mahasiswa Rany Zeinita di Yogyakarta, Selasa (12/8).

Menurut dia, kupu-kupu bermanfaat untuk membantu jalannya penyerbukan tanaman. Kupu-kupu sering dijadikan sebagai indikator lingkungan. "Pada penelitian kami, kupu-kupu dijadikan sebagai indikator perubahan lingkungan yang terjadi pada daerah Kinahrejo setelah erupsi Gunung Merapi," katanya.

Ia mengatakan penelitian itu mengangkat kupu-kupu famili pieredae karena famili pieredae merupakan kelompok kupu-kupu yang paling banyak, dan termasuk kupu-kupu yang umum dikenal berwarna putih, kuning, dan oranye. Selain itu juga banyak spesies bertanda hitam di pinggiran sayap atau bintik-bintik dari beberapa jenis, yang akan menjadi petunjuk penting untuk mengidentifikasi spesies famili pieredae.

Menurut dia, kupu-kupu famili pieredae melakukan berbagi pola venasi sayap umum. Di sayap ke depan, jari-jari akan dibagi menjadi tiga atau empat cabang. Dalam beberapa kupu-kupu oranye-ujung, radius terbagi menjadi lima cabang.

"Whites, sulphurs, kuning, dan anggota keluarga lainnya semua memiliki tiga pasang kaki berjalan (tidak seperti kupu-kupu sikat-kaki, di mana kaki depan yang dimodifikasi dan tidak digunakan untuk berjalan)," katanya.

Ia mengatakan pengamatan dilakukan beberapa kali kemudian melakukan identifikasi lepidopera dengan menggunakan buku dan literature web. Dari pengamatan tersebut diperoleh data bahwa kupu-kupu famili pieridae yang ditemukan sebanyak 10 jenis (spesies).

"Sepuluh spesies itu adalah Delias hypareteo, Delias pasithoeo, Catopsilia pomona, Catopsilia scylla, Eurema hecabe, Eurema blanda, Eurema andersonii, Eurema simulatrix, Eurema brigitta, dan Eurema sari-sari," katanya.

Anggota tim penelitian kupu-kupu itu adalah Dian Rahmawati, Galay Widhiasmoro, dan Violita Bella Sandya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement