Rabu 08 Oct 2014 17:36 WIB

ITS dan Telkom Kembangkan Digital Innovation Lounge

Rep: andi nuroni/ Red: Taufik Rachman
Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya
Foto: Antara
Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA—PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menjalin kerjasama pengembangan industri kreatif bidang produk digital. Rabu (8/9), keduanya meluncurkan Digital Innovation Lounge (DILo) yang bertempat di kampus ITS Sukolilo, Surabaya.

DILo merupakan fasilitas ruang dengan berbagai sarana penunjang kerja kreatif. Terdapat beberapa kamar yang ditata dengan nyaman, seperti ruangan rapat, ruang multimedia, ruang rehat, dan beberapa ruang lainnya. Tempat tersebut diperuntukan bagi para mahasiswa kreatif untuk menunjang kreativitas mereka.  

Peresmian fasilitas yang terdapat di Kampus ITS Sukolilo, Surabaya tersebut langsung dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh, bersama Direktur Utama Telkom Arief Yahya, serta dan Rektor ITS Tri Yogi Yuwono.

Dalam sambutannya, Arief Yahya menjelaskan, DILo merupakan  sarana yang dikembangkan ITS dan Telkom untuk penguatan industri kreatif digital di wilayah Indonesia timur. Untuk mengoperasikan fasilitas tersebut, tak tanggung, Telkom menganggarkan sedikitnya Rp 5 miliar.

Menurut Arief, sedikitnya terdapat tiga tahap dalam pengembangan industri kreatif digital yaitu, inovasi, inkubasi dan investasi. “Dengan adanya fasilitas digital yang representatif ini diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan mahasiswa dan masyarakat dalam mengembangkan industri kreatif digital ke depannya,’’ ujar dia.

Sementara itu, Mendikbud juga mengungkapkan apresiasinya kepada Telkom dan ITS yang telah berupaya memajukan industri kreatif digital di tanah air. Nuh merasa manfaat dari DILo sendiri adalah sebagai titik temu ide yang berasal dari mahasiswa untuk saling bertukar informasi.

“Sehingga hal ini bisa membangkitkan ekosistem keingintahuan inteleketual mahasiswa dan masyarakat nantinya,’’ ujar Nuh optimistis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement