REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Arief Yahya menantang ITS untuk melahirkan pelaku industri kreatif sekelas "Mark Zuckerberg" (pencipta Facebook) lewat "Digital Innovation Lounge" (DILo).
"Saya minta ITS menjadi 'creative center' melalui DILo yang dipusatkan di kampus ini, terutama untuk kawasan Indonesia timur dari Jawa Tengah, Kalimantan, hingga Papua," katanya dalam sambutan pada peluncuran DILo di Plasa Dr Angka ITS Surabaya, Jatim, Rabu.
Dalam peluncuran DILo yang dilakukan Mendikbud Prof Ir H Mohammad Nuh DEA itu, ia mengaku optimistis bahwa industri kreatif di Indonesia berpotensi untuk unggul bila kalangan perguruan tinggi turut mendukungnya.
"Industri kreatif seperti Facebook, Google, dan sebagainya itu unggul, karena ditopang universitas, karena itu saya yakin DILo di ITS bisa melahirkan 'Zuckerberg-Zuckerberg' dan kami akan memberikan dukungan modal," ucapnya.
Apalagi, ITS sudah memiliki 19 tenant/talent yang bisa dibina. "Jadi, tidak hanya berhenti pada inovasi, karena DILo akan mengembangkan inovasi menjadi kelompok inkubasi dan akhirnya ada investasi," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia menjanjikan akan mendedikasikan dana Rp 5 miliar pertahun untuk mendorong para tenant/talent itu bisa berkembang. "Kalau berkembang, kita akan berikan investasi, tapi investasi dari kita juga hanya 20-30 persen," katanya.
Untuk selanjutnya, ia meminta Rektor ITS Prof Ir Tri Yogi Yuwono DEA untuk mengambil alih DILo agar berkembang pada universitas-universitas lain di kawasan timur Indonesia.
Dalam sambutannya, Mendikbud Mohammad Nuh yang juga mantan Rektor ITS itu mengucapkan terima kasih atas dukungan Telkom, sehingga industri kreatif berbasis IT akan berkembang hingga bisa masuk "mainstream" industri kreatif dunia.
"Paling tidak, DILo akan mendorong titik temu berbagai ide, karena itu kalau Telkom sudah menyiapkan infrastrukturnya, maka tidak ada alasan untuk tidak kreatif. Untuk itu, tugas ITS sekarang adalah menumbuhkan kepenasaran intelektual para mahasiswa," tuturnya.
Sementara itu, Rektor ITS Prof Tri Yogi Yuwono melaporkan pihaknya saat ini memang sedang mengembangkan 45 tenant/talent yang merupakan mahasiswa 'alumni' PIMNAS yang karyanya dapat dikembangkan menjadi wirausaha.
"Dari 45 tenant/talent itu ada 19 tenant/talent yang berbasis IT, karena itu mereka akan kami dorong untuk masuk 'camp' DILo. Selama ini, mereka memang mengalami kendala modal, tapi kami bersyukur Telkom siap membantu," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Mendikbud meluncurkan mesin cetak (printer) berhuruf braille yang merupakan karya Jurusan Teknil Elektro ITS, sedangkan Dirut PT Telkom Arief Yahya mendeklarasikan "Jatim Bumi Broadband".