Senin 19 Jan 2015 18:15 WIB

Mahasiswa UNY Sulap Labu Siam Jadi Sirup Menyehatkan (3-habis)

Rep: yulianingsih/ Red: Damanhuri Zuhri
Kampus Universitas Negeri Yogyakarta
Kampus Universitas Negeri Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID,

Sari buah labu siam ini kemudian dipanaskan sampai mendidih ditambah dengan garam dan gula. Setelah mendidih, air sari buah labu siam ini didinginkan dan ditambah asam sitrat. Setelah dingin, sari buah labu siam ini sudah siap dikonsumsi menjadi sirup buah labu siam yang sehat dan murah.

Diakui Fauzia, untuk mendapatkan konsentrasi sirup yang pas dari olahan buah labu siam tersebut memang tidak mudah. Dia dan teman-temannya melakukan tiga kali percobaan dengan perlakuan berbeda dalam mengolah sari buah labu siam tersebut.

Dari tiga penelitian dengan perlakuan berbeda ini kemudian diperoleh konsentrasi adonan yang pas untuk sirup buah labu siamnnya tersebut.

Menurut Hanifah, anggota tim lainnya, pada percobaan pertama dia dan temannya menggunakan komposisi satu kilogram buah labu siam tanpa penambahan air dicampur satu kilogram gula dan asam sitrat 10 gram.

Pada pada percobaan kedua dilakukan pengolahan dengan komposisi satu kilogram buah labu siam diblender dengan penambahan 250 ml ditambah satu kilogram gula pasir serta asam sitrat delapan gram.

Sedangkan pada percobaan ketiga diolah labu siam satu kilogram ditambah satu kilogram gula pasir serta asam sitrat enam gram.

"Ternyata dari ketiga percobaan ini kita lakukan uji coba rasa dan yang paling tepat komposisinya adalah pada percobaan pertama. Beberapa orang yang sudah mencoba merasakan pada campuran pertama yang komposisinya tepat dan terasa segar sirupnya," katanya.

Menurutnya setelah beberapa orang merasakan Silabus produk mahasiswa UNY ini, banyak yang mengaku ketagihan karena rasanya yang cukup segar. Keempatnya mengaku menerima beberapa pesanan terkait hasil penelitiannya ini.

Meski masih diproduksi secara sedikit dan sederhana namun keempatnya optimistis, Silabus akan semakin diterima masyarakat dan bisa memiliki nilai ekonomi tinggi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement