Rabu 17 Jun 2015 16:57 WIB

Anis Saggaff Diunggulkan Sebagai Calon Rektor Unsri

Rep: maspriel aries/ Red: Taufik Rachman
unsri
Foto: unsri.ac.id
unsri

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG --- Pemilihan Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) masa jabatan 2015 - 2019, Rabu (17/6) memasuki tahapan pemilihan tiga calon rektor dari lima bakal calon yang maju bersaing.

Dari hasil pemilihan berlangsung rahasia dan tertutup tersebut, bakal calon Profesor (Prof) Anis Saggaff berhasil unggul dari empat calon lainnya. Dari 91 anggota Senat Unsri yang menggunakan haknya,  Anis Saggaff guru besar Fakultas Teknik yang kini menjabat Pembantu Rektor I berhasil meraih dukungan 33 suara.

Empat calon lainnya, Amzulian Rifai dari Fakultas Hukum memperoleh 27 suara, Slamet Widodo dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik meraih 16 suara, Erizal Sodikin dari Fakultas Pertanian memperoleh 14 suara dan Yuwono dari Fakultas Kedokteran hanya memperoleh satu suara.

Selanjut tiga bakal calon yang memperoleh suara terbanyak, Anis Saggaff, Amzulian Rifai dan Slamet Widodo ditetapkan sebagai calon rektor yang akan bersaing pada pemilihan Rektor Unsri akhir Juni 2015.

Usai penetapan tiga calon Rektor Unsri, Anis Saggaff yang juga Ketua Departemen Pengembangan Iptek Dan Kominfo pada Pengurus Pusat ICMI menyampaikan harapannya, Unsri bisa dipimpin oleh figur yang layak dan bertanggungjawab ke depan. “Menurut saya, pimpinan itu adalah khalifah, jangan mengatur kerjaan Tuhan. Ikuti prosedurnya dengan baik dan bersih,” katanya.

Anis Saggaff yang sempat menjabat sebagai Pembantu Rektor IV Unsri mengungkapkan, dari lima bakal calon Rektor Unsri adalah calon terbaik dari masing-masing fakultas dan memiliki komitmen yang baik untuk memajukan Unsri. “Namun permasalahannya, Rektor  Unsri itu hanya satu,” kata guru besar bidang struktur pada jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unsri.

Anis Saggaff yang sempat meraih prestasi sebagai qori terbaik untuk golongan remaja putra pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) 1983 mewakili Sumatera Selatan (Sumsel) menegaskan, “Dalam pemilihan ini saya tidak mau berandai-andai. Proses ini selanjutnya diserahkan kepada Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Menteri lebih tahu dan kita harapkan pemilihannya nati karena berlangsung pada bulan Ramadhan,  hasilnya bisa barokah.”

Dalam perjalanan pendidikannya, Anis  Saggaff yang juga pendiri pesantren Ahlul Qur-An (Keluarga Pengamal Alquran) di Palembang, menjalani pendidikan sarjana strata satu (S1) di Fakutas Teknik Unsri selesai 1986, kemudian melanjutkan S2 ke University of Kentucky (USA) selesai 1994. Gelar doktor atau S3 diperoleh dari Universiti Teknologi Malaysia pada 2007.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement