REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Binus International University memberangkatkan 17 mahasiswanya mengunjungi kantor pusat NetApp, Inc (NASDAQ:NTAP) untuk wilayah Asia Pasifik di Singapura.
Pemberangkatan ini dalam rangka mendapatkan pengalaman langsung berkaitan dengan implementasi Teknologi Informasi (TI) dalam setting perusahaan TI global.
Immersion Program yang berlangsung selama 5 hari dari tanggal 22-26 Februari 2016 ini merupakan bagian dari NetApp Academic Alliances Program. NetApp mensponsori program ini sebagai bentuk kemitraan dengan Binus International University untuk mendidik generasi penerus profesional serta pengambil keputusan dalam bidang TI di Indonesia.
Country Manager NetApp Indonesia, Anna Sopia mengatakan, kerjasama yang dijalin NetApp dengan Binus International University merupakan bentuk untuk mendukung Immersion Program. Anna percaya bahwa program ini dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa mendapatkan wawasan berharga dari para profesional TI.
"Mereka bisa melihat secara langsung implementasi dari teori-teori yang mereka dapat di kelas,serta mempelajari tren teknologi yang akan datang," ujar Anna dari rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (26/2).
Selama lima hari mengikuti Immersion Program di Singapura, 17 mahasiswa Binus International University mengunjungi kantor pusat NetApp untuk wilayah Asia Pasifik di Singapura untuk merasakan suasana kerja di perusahaan TI global. Mereka mendapatkan pemahaman lebih dalam dari teknologi terintegrasi di balik kemitraan NetApp dengan perusahaan seperti Google, Global Knowledge, dan Fast Lane Consulting.
Selain itu, mereka juga diberi kesempatan untuk mempelajari aplikasi teknologi yang bisa mereka terapkan ke depannya.
Head of Business Information System, Binus International University, Samuel Mahatma Putar, menuturkan, pihaknya sangat senang dapat bekerja sama dengan NetApp dalam melaksanakan Immersion Program. Mahasiswa akan mendapatkan banyak manfaat dari kunjungan ke kantor NetApp di Singapura.
Antara lain wawasan mendalam akan implementasi teknologi informasi di perusahaan multinasional, terutama dalam bidang manajemen penyimpanan data.
"Mereka juga menjadi sangat antusias dan penuh keyakinan dalam mengasah keterampilan dan pengetahuan mereka sebagai seorang calon profesional TI masa depan," ujar Samuel.
Ikuti Whatsapp Channel Republika