REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) ikut serta di ajang ASEAN Start Up Accelerator Class di Kaplan University, 10-12 Juli 2017, di Singapura. Dalam kompetisi itu tim UGM berhasil menyabet gelar Best Delegate.

Irvandias Sanjaya (Psikologi) dan Wahyuningtyas Puspitasari (FEB) berhasil menggondol penghargaan sebagai delegasi terbaik dengan mengusung ide bisnis "Design for Dream". Ide itu turut menggandeng anak-anak disabilitas.

Irvandias mengatakan, kegiatan yang diadakan Indonesian Youth Academy ini telah diikuti sebanyak 85 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Selama tiga hari, peserta mengikuti seminar, mentoring dan lain lain.

"Bersyukur tim bisa mendapat penghargaan sebagai tim terbaik di ajang bergengsi ini," kata Irvandias melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (18/7).

Ia menambahkan, ide yang dikembangkan merupakan landasan bisnis berbasis crowfunding disabilitas pertama di Indonesia. Menurut Irvandias, tujuannya demi mengadvokasi, mendukung dan merealisasikan impian disabilitas yang ada di garis kemiskinan.

Irvandias menekankan, nantinya ide itu akan membuat desain produk berupa baju yang dibuat anak-anak disabilitas. Sementara, 40 persen keuntungan yang didapat akan dimanfaatkan membantu mewujudkan mimpi-mimpin disabel tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika