Selasa 25 Jul 2017 16:49 WIB

Unisba Masukkan Nilai Islam di Kurikulum Minimal 20 Persen

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Rektor Unisba yang baru Prof Dr Edi Setiadi, menggantikan Prof Dr dr Thaufiq Boesoerie, saat pelantikan Rektor Unisba, di Aula Kampus Unisba, Senin (24/7).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Rektor Unisba yang baru Prof Dr Edi Setiadi, menggantikan Prof Dr dr Thaufiq Boesoerie, saat pelantikan Rektor Unisba, di Aula Kampus Unisba, Senin (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Bandung (Unisba) akan memasukkan semua nilai-nilai Islam pada kurikulum. Sedikitnya, minimal 20 persen nilai-nilai keislaman itu ada dalam kurikulum di setiap program studi.

"Tradisi ini memang sudah dibangun sejak lama sehingga jadi ciri khas Unisba," ujar Rektor Unisba Edi Setiadi usai acara Serah Terima Jabatan Rektor di Aula Unisba, kemarin.

Kurikulum bermuatan islam ini pun sekaligus memperlihatkan tidak ada dikotomi antara agama dan ilmu pengetahuan. Karena, dalam agama ada ilmu pengetahuan. "Seperti perintah 'iqra' yaitu bacalah merupakan perintah untuk bidang ilmu pengetahuan," ujar Edi yang baru dilantik menggantikan rektor sebelumnya Thaufiq Boesoerie yang telah dua periode memimpin Unisba.

Edi mengatakan, Unisba masih lemah dalam publikasi di jurnal internasional, ikatan alumninya, dan penilaian kemahasiswaan. Oleh karena itu, ia menargetkan peningkatan publikasi internasional. "Saya minta, setiap prodi dalam setahun, mampu mengirimkan satu jurnal internasional," kata Edi.

Terkait keberadaan alumni, Edi mengakui, menjadi kelemahan Unisba. Karena, jumlah alumni Unisba mencapai 32.000 orang. Tapi pendataannya masih belum tertata dengan baik. Demikian juga dengan kegiatan kemahasiswaan. Edi mengatakan kegiatan kemahasiswaan juga diarahkan ke hal-hal akademik.

"Saya yakin, bila mengoptimalkan perbaikan kelemahan Unisba, pada 2020, mampu masuk pada peringkat 20 besar di Kemenristekdikti,"katanya.

Sementara menurut Rektor Unisba 2013-2017, Thaufiq Boesoerie, saat ini Unisba terus berupaya memenuhi standar yang ditentukan oleh Kemenristekdikti. Prestasi Unisba yang terakhir dicapai di masa kepemimpinannya adalah capaian akreditasi institusi perguruan tinggi (AIPT) A yang diraih 2 bulan yang lalu.

Selain itu, kata dia, ke depan Unisba harus mampu mengintegrasikan antara nilai-nilai keagamaan dan akademik. Thaufiq meyakini penggantinya akan mampu menjawab semua tantangan. Ia punya keyakinan rektor baru akan merealisasikan visi misi yang telah disiapkan.

"Apalagi sebelumnya, Pa Edi pernah menjadi salah satu wakil rektor ketika saya menjabat," kata Thaufiq.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement