REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Bandung (Unisba) akan memasukkan semua nilai-nilai Islam pada kurikulum. Sedikitnya, minimal 20 persen nilai-nilai keislaman itu ada dalam kurikulum di setiap program studi.
"Tradisi ini memang sudah dibangun sejak lama sehingga jadi ciri khas Unisba," ujar Rektor Unisba Edi Setiadi usai acara Serah Terima Jabatan Rektor di Aula Unisba, kemarin.
Kurikulum bermuatan islam ini pun sekaligus memperlihatkan tidak ada dikotomi antara agama dan ilmu pengetahuan. Karena, dalam agama ada ilmu pengetahuan. "Seperti perintah 'iqra' yaitu bacalah merupakan perintah untuk bidang ilmu pengetahuan," ujar Edi yang baru dilantik menggantikan rektor sebelumnya Thaufiq Boesoerie yang telah dua periode memimpin Unisba.
Edi mengatakan, Unisba masih lemah dalam publikasi di jurnal internasional, ikatan alumninya, dan penilaian kemahasiswaan. Oleh karena itu, ia menargetkan peningkatan publikasi internasional. "Saya minta, setiap prodi dalam setahun, mampu mengirimkan satu jurnal internasional," kata Edi.
Terkait keberadaan alumni, Edi mengakui, menjadi kelemahan Unisba. Karena, jumlah alumni Unisba mencapai 32.000 orang. Tapi pendataannya masih belum tertata dengan baik. Demikian juga dengan kegiatan kemahasiswaan. Edi mengatakan kegiatan kemahasiswaan juga diarahkan ke hal-hal akademik.
"Saya yakin, bila mengoptimalkan perbaikan kelemahan Unisba, pada 2020, mampu masuk pada peringkat 20 besar di Kemenristekdikti,"katanya.
Sementara menurut Rektor Unisba 2013-2017, Thaufiq Boesoerie, saat ini Unisba terus berupaya memenuhi standar yang ditentukan oleh Kemenristekdikti. Prestasi Unisba yang terakhir dicapai di masa kepemimpinannya adalah capaian akreditasi institusi perguruan tinggi (AIPT) A yang diraih 2 bulan yang lalu.
Selain itu, kata dia, ke depan Unisba harus mampu mengintegrasikan antara nilai-nilai keagamaan dan akademik. Thaufiq meyakini penggantinya akan mampu menjawab semua tantangan. Ia punya keyakinan rektor baru akan merealisasikan visi misi yang telah disiapkan.
"Apalagi sebelumnya, Pa Edi pernah menjadi salah satu wakil rektor ketika saya menjabat," kata Thaufiq.