REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyebut pembukaan fakultas kedokteran (FK) tak selalu berhubungan pada kebutuhan dokter di Indonesia.
"Sebenarnya tak ada masalah kekurangan (dokter). Kalau (pendaftaran FK) dibuka siapapun akan tertarik di sana," kata dia di Jakarta, Kamis (2/11).
Ia mengatakan, tugas Kemenristekdikti, yakni melakukan evaluasi pada FK ihwal apakah memenuhi standar atau tidak. Dalam mengevaluasi FK, ia mengatakan, Kemristekdikti bermitra dengan Kementerian Kesehatan, Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), dan organisasi profesi.
"Jangan sampai kita memproduksi terlalu banyak yang tak dibutuhkan. Nanti kelebihan juga masalah," tutur dia.
Mantan rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menyarankan rektor dan direktur perguruan tinggi harus mampu membuat skala prioritas perguruan tinggi. Hal itu bertujuan perguruan tinggi tak menimbulkan masalah anggaran.