Sabtu 22 Sep 2018 11:41 WIB

Kemerinstekdikti Minta Perguruan Tinggi Lakukan Triple Helix

Triple helix, yakni sinergi dan penyatuan kalangan akademik, bisnis, dan pemerintah.

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Ratna Puspita
Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Prof Ainun Na'im di sela-sela acara Forum Tematik Bakohumas Kemenristekdikti di Hotel Aryaduta Jakarta, Kamis (2/8).
Foto: Republika/Gumanti Awaliyah
Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Prof Ainun Na'im di sela-sela acara Forum Tematik Bakohumas Kemenristekdikti di Hotel Aryaduta Jakarta, Kamis (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mendorong perguruan tinggi melakukan konsep triple helix. Konsep tersebut merupakan sinergi dan penyatuan tiga kalangan yang terdiri dari akademik, bisnis, dan pemerintah. 

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im, pada Penandatanganan Perjanjian Hibah dan Pinjam Pakai dari Pemerintah Kabupaten Cirebon kepada Kemenristekdikti, Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (21/9).

Ainun menyampaikan, hibah tanah dan perjanjian pinjam pakai aset yang dilakukan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Cirebon telah mengikuti konsep triple helix. “Ini sudah tepat,” kata dia melalui pesan tertulis, Sabtu (22/9).

Ainun menambahkan pembangunan dan pengembangan kualitas pendidikan tinggi tidak cukup dengan kerja pemerintah pusat saja, tetapi pemerintah daerah. “Masyarakat juga memegang peranan penting," ujar Ainun.

Dia berharap agar konsep triple helix ini dapat terus berlanjut dan dapat dilakukan oleh perguruan tinggi dalam membangun dan mengembangan kualitas mutu pendidikan tinggi dan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK). Sebab, tantangan bangsa ke depan semakin besar.

"Jadi tantangan itu diikuti oleh kesempatan yang semakin besar juga," ungkap Ainun.

Selain itu, dia juga berharap agar sinergi yang baik ini bisa terus berlanjut. Sinergi antarkampus di Indonesia, sinergi antarkampus dengan pemerintah daerah dan juga sinergi antar kampus di dunia. 

"Tentunya, semua itu adalah sinergi yang menjadi satu kepentingan bersama, yaitu kepentingan masyarakat Indonesia,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan saat ini ITB kampus Cirebon sudah menjalani proses perkuliahan melalui di luar kampus utama. Ini dilakukan melalui Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) yang memiliki tiga Program Studi (Prodi) yaitu, Prodi Teknik Industri, Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, dan Prodi Kriya.

"Kampus ITB yang ada di Cirebon akan difungsikan secara normal pada tahun 2020 mendatang. Sekarang masih terus melakukan pembangunan dan pengembangan yang direncanakan berada di Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon,” ucap Kadarsah.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berharap dengan diberikannya lahan untuk pembangunan PSDKU ITB di Cirebon bisa memberikan manfaat bagi warga Cirebon dan sekitarnya. “Kami akan terus mendorong program akademik yang dilakukan ITB di Cirebon agar nantinya bisa meningkatkan ekonomi dan peluang kerja masyarakat dari lulusan kampus ITB Cirebon,” kata Wagub Uu Ruzhanul. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement