REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Berbagai capaian telah diraih Kementerian Pertanian dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Sektor pangan penyumbang penekan inflasi rendah dibandingkan dengan sektor lain.
Menteri Pertanian Amran Sulaeiman menjelaskan, inflasi pangan pada 2018 sebesar 1,26 persen, jauh levih rendah dari 10,57 persen pada 2014. Nilai ekspor pertanian, nilai investasi serta kontribusi PDB pertanian terhadap pendapatan nasional juga konsisten menunjukkan kenaikan.
Amran mengklaim, sejumlah indikator pertanian yang mengalami perkembangan tersebut merupakan capaian yang luar biasa bagi negeri ini. Hanya saja, ia melanjutkan, ada pihak-pihak yang kurang senang dengan kemajuan ini, sehingga capaian pemerintah dianggap tidak berhasil. Upaya pemerintah untuk membangun sektor pertanian juga mengalami tantangan dari pihak tertentu, khususnya mafia.
"Memang berat, kami di-bully, kami diserang, tapi harus diterima karena itu risiko jabatan," katanya saat memberikan kuliah umum di depan mahasiswa dan dosen Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Kuliah umum berlangsung di aula Fakultas Pertanian, Kamis (13/12), pukul 10.00 waktu setempat.
Dalam kesempatan itu ia juga memberikan motivasi kepada para mahasiswa. Perubahan pola pikir, perilaku dan kebiasaan mahasiswa menurutnya harus dilakukan untuk mau menjadi entrepreneur. Usaha di bidang pertanian, ia melanjutkan, sangat menjanjikan dengan disertai kerja keras.
"Jadi kalau Anda mau kaya, pertama punya mimpi besar, orang besar bermimpi besar. Setelah mimpi besar, ubah mindset. Setelah mengubah seperti apa perkuliahanya, mindset berubah kebiasaannya. Kebiasaan buruk dibuang, ambil yang baik, kemudian ulangi terus menerus," ujar dia.
Sementara itu, dalam sambutannya di awal kuliah, Dekan Fakultas Pertanian Baharuddin menyampaikan, saat ini Fakultas Pertanian Unhas memiliki 136 dosen, 93 di antaranya bergelar doktor dan 31 orang sudah memiliki jabatan guru besar atau profesor. Di fakultas ini sudah ada 46 paten yang dihasilkan.
Sebanyak 79 artikel dosen tahun ini masuk dalam jurnal terindeks scopus. "Tapi yang utama adalah bagaimana inovasi yang ada di Fakultas Pertanian bisa diterapkan dan dirasakan oleh masyarakat banyak. Itulah yang kita harapkan. Tahun ini juga sudah berjalan kegiatan pengembangan padi unggul bekerja sama dengan pihak Taiwan," kata dia.
Saat ini pihaknya sedang mengupayakan menjadikan semua program studi di fakultasnya terakreditasi internasional AUN QA. Pekan lalu, visitasi dari AUN untuk program studi Agrobisnis telah dilakukan. Visitasi kembali dilakukan pada Februari untuk program studi Ilmu Teknologi Pangan, Juni untuk program studi Keteknikan Pertanian dan akhir tahun 2019 visitasi le program studi Agroteknologi.
"Jadi kita berharap bahwa di tahun 2019 nanti seluruh program studi S-1 di Fakultas Pertanian terakreditasi internasional," ujar Baharuddin.
Usai memberikan kuliah umum, alumni Pertanian Unhas ini melakukan pertemuan terbatas dengan pimpinan Fakultas Pertanian Unhas. Dalam pertemuan ini dibahas beberapa isu strategis untuk pengembangan Fakultas Pertanian ke depan.