Rabu 06 Aug 2025 08:11 WIB

Pasar Minggu dan Lenteng Agung Ramai Pembeli, Warga Yakin Pasar Tradisional Bebas Beras Oplosan

Pasar tradisional mengalami lonjakan pembelian beras.

Ilustrasi beras.
Foto: Republika
Ilustrasi beras.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Para pedagang beras di Pasar Lenteng Agung dan juga Pasar Minggu, Jakarta Selatan merasakan langsung dampak pengungkapan beras oplos yang dikakukan pemerintah bersama Satgas Pangan Mabes Polri. Berkat pengungkapan itu, kedua pasar tradisional tersebut mengalami lonjakan pengunjung khususnya mereka yang hendak membeli beras.

Ketua DPD Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jakarta Selatan, Deddy Asmar mengatakan lonjakan ini disebabkan karena adanya peralihan pembeli yang biasa berbelanja di ritel modern kini pindah ke pasar tradisional.

“Mereka lebih yakin dan percaya terhadap beras yang dijual di pasar tradisional terutama di Pasar-pasar Jaksel seperti Pasar Minggu dan Lenteng Agung yang merasakan langsung lonjakan pembeli,” ujar Deddy, Selasa, (5/8/2025).

Deddy mengatakan baik pasar Minggu maupun pasar Lenteng Agung merupakan lokasi sidak pemerintah beberapa waktu lalu sehingga masyarakat merasa yakin terhadap kualitas yang dijual para pedagang.

“Iya betul sekali ada lonjakan sejak sidak (inspeksi mendadak) beras oplosan tempo hari. Kini Masyarakat lebih percaya belanja ke pasar tradisional,” katanya.

Atas pengungkapan ini, Deddy bersama puluhan pedagang beras di dua pasar tersebut menyampaikan terimaksi aksi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang telah membongkar adanya kecurangan praktik pengoplosan beras.

“Terimakasih Bapak Mentan beserta Bapak Wamentan yang sudah peduli kepada kami sebagai pedagang di pasar tradisional sehingga masyarakat tidak kwatir lagi tentang beras oplosan,” katanya.

Sebelumya lonjakan pembeli beras juga memadati pasar leuwiliang Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kepala Pasar Leuwiliang, Mulyadi, mengungkapkan jumlah pembeli beras di pasar tradisional meningkat signifikan dalam beberapa hari terakhir.

“Memang ada peningkatan volume pembeli beras, terutama setelah munculnya pemberitaan mengenai kasus beras oplosan. Banyak masyarakat yang kini beralih dari pasar modern ke pasar tradisional,” katanya.

Menurut Mulyadi, konsumen merasa lebih percaya terhadap kualitas beras yang dijual oleh pedagang pasar tradisional.

“Pasar tradisional jadi pilihan utama karena masyarakat percaya terhadap pedagang yang sudah mereka kenal. Mereka yakin beras yang dijual asli dan tidak dioplos,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement