REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Bukalapak meresmikan Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Compunting Innovation Center. Tujuannya untuk menjadikan pergutuan tinggi negeri itu sebagai Entrepreneurial University.
Bukalapak-ITB Artificial Intelligence dan Cloud Compunting Innovation Center diresmikan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, Rektor ITB Prof Kadarsyah Suryadi dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky di Aula Barat ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Jumat (1/2).
CEO Bukalapak Achmad Zaky mengatakan bahwa Bukalapak merupakan perusahan rintisan yang pertama mendirikan pusat inovasi untuk riset dan pengembangan oleh mahasiswa.
"Tantangan bagi kami saat ini adalah bagaimana mencari talenta teknologi di bidang AI (kecerdasan buatan) yang dapat betkontribusi untuk indonesia," ujarnya.
Zaky menambahkan bahwa AI menjadi teknologi yang berkaitan erat dengan revolusi industri. Teknologi AI saat ini telah berkontribusi banyak dalam bisnis perdagangan elektronik seperti Bukalapak.
Sementara itu, Rektor ITB Kadarsyah Suryadi mengaku menyambut baik ajakan kerja sama tersebut. "Hal ini sejalan dengan tujuan ITB untuk menjadi kampus kewirausahaan. Semoga dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan bangsa di bidang teknologi dan inovasi kewirausahaan," ujarnya.
Kadarsyah mengatakan ITB bukan hanya untuk ITB, melainkan hadir untuk kepentingan Bangsa, di antaranya melalui kerjasama dengan industri berbasis inovasi bidang IT seperti Bukalapak.
"Kerja sama ini semoga dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan bangsa di bidang teknologi dan inovasi kewirausahaan," ujar Rektor ITB.
Hadirnya lab tersebut diharapkan mampu mengakselerasi riset dan pengembangan AI dan cloud serta bidang-bidang yang beririsan agar dapat diterapkan secara nyata, sehingga para peneliti dapat berkolaborasi untuk menghasilkan penemuan knowledge baru hasil proses data analytics, teknologi AI, cloud, dan Internet of Things (IoT).
Pusat-Inovasi AI dan cloud ini dapat diakses dan terbuka bagi seluruh civitas akademika ITB. Selain itu, ITB juga meluncurkan Base Station 4G dengan nama Infinitebe (dibaca Infin-iteBe).
Infinitebe ini merupakan hasil pengembangan Pusat Mikroelektronika ITB yang bekerja sama dengan PT Fusi Global Teknologi dan PT Len Industri dan kemudian dilanjutkan oleh PT Industri Telekomunikasi Indonesia di bawah program Inovasi Perguruan Tinggi di Industri sejak tahun 2016. Pada program ini Pusat Mikroelektronika merancang salah satu tipe Base Station 4G yaitu Smallcell.