REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Bandung (Unisba) resmi membuka program profesi insinyur. Menurut Wakil Rektor 1 Unisba, A Harits Nu’man, Unisba telah mendapatkan mandat sejak 11 April 2016 untuk membuka program profesi insinyur ini. Dari 40 perguruan tinggi di Indonesia, di wilayah IV hanya beberapa saja yang menerima mandat tersebut dan salah satunya Unisba.
"Setelah tiga tahun berproses, akhirnya kami memperoleh izin untuk membuka program profesi insinyur ini," ujar Nu'man kepada wartawan akhir pekan lalu.
Nu'man menilai, profesi insyur ini sangat dibutuhkan oleh semua sarjana teknik. Agar, selain mendapat gelar kesarjanaan mereka bisa mendapat gelar profesi. Apalagi, Imdonesia akan kedatangan tenaga kerja insinyur dari berbagai negara yang sudah mengantongi sertifikasi.
"Sementara di Indonesia dari 7.500.itu mungkin belum semuanya dapat sertifikasi profesi. Dengan adanya masyarakat ekonomi Asean, kita harus memproses ini supaya ga kalah bersaing. Itu saya kira kenapa kita concern mendirikan program profesi insinyur," kata dia.
Secara institusi, kata dia, Unisba menyiapkan sarana dan prasarana untuk program profesi insinyur ini. Nantinya, program ini ada program kuliah regulenya dan ada pengalamannya.
Setelah program ini dibuka, kata dia, nantinya Unisba ingin semua lulusan mahasiswa teknik Unisba mengikuti program profesi insinyur ini menjadi tambahan gelar. Jadi sekarang masih sarjana teknik nanti kalau sudah mengikuti program baru maka akan ditambah jadi insinyur.
"Semua dosen teknik Unisba yang jumlahnya ada 70 orang nanti wajib mengikuti program profesi insinyur ini secara bertahap," katanya.
Di tempat yang sama, menurut Ketua program Studi Program Profesi Program Insinyur/ ps-ppi, Aviasti, program keinsinyuran ini bertujuan untuk memberikan arah pertumbuhan dan peningkatan profesionalisme insinyur sebagai pelaku profesi yang andal dan berdaya saing tinggi.
Program ini, kata dia, nanti ada 24 SKS reguler. Yakni, 10 SKS di semester pertama. Kemudian, 14 SKS di semester kedua yang terdiri 12 magang di industri dan 2 SKS seminar.
Namun, kata dia, peserta program yang bekerja akan fleksibel. Tatap muka pun bisa di split beberapa bulan. "Jadi bisa di selesaikan satu semester atau 2 semester maksimal. Terutama yang berhubungan dengan peserta level manager," katanya.