Kamis 09 May 2019 17:42 WIB

Prof Rokhmin: Ada 4 Keistimewaan Menjadi Wirausahawan

Semasa mudanya, Nabi Muhammad SAW merupakan seorang wirausahawan.

Pakar kelautan dan perikanan, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS.
Foto: Dok Rokhmin Dahuri
Pakar kelautan dan perikanan, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR –  Pakar Kelautan dan Perikanan  IPB, Prof  Dr Ir Rokhmin Dahuri MS mengajak dan mendorong mahasiswa IPB untuk menjadi wirausahawan (entrepreneur). Ia menyebutkan, semasa mudanya, Rasulullah Muhammad SAW adalah seorang entrepreneur ulung.

“Wilayah perdagangan yang dikunjungi Rasulullah SAW mencakup Yaman, Syria, Busra, Irak, Yordania dan Bahrain,” kata Prof Rokhmin Dahuri saat mengisi Kuliah Kewirausahaan Pemuda bertajuk “Peluang Produk Wirausaha Muda Indonesia di Pasar Dunia”, di Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/5).

Kuliah Kewirausahaan itu merupakan kerja sama Kemenpora dengan Universitas IPB.  Pemateri lain adalah Dr  Asrorun  Ni’am Sholeh (deputi Kemenpora)  dan Dr  Burhanuddin (dosen IPB). Kuliah Kewirausahaan itu dibuka Rektor Universitas IPB, Dr Arif Satria. Pesertanya berjumlah  250 mahasiswa dari seluruh Fakultas di IPB.

Pada kesempatan tersebut, Prof  Rokhmin Dahuri menyampaikan materi “Peningkatan Share Produk Wirausahawan Muda Indonesia di Pasar Domestik dan Global”. “Paling tidak ada empat keutamaan menjadi wirausahawan,” kata guru besar Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Pertama, selain untuk kesejahteraan diri dan keluarganya, seorang wirausahawan (entrepreneur) juga menciptakan lapangan kerja  untuk orang lain. “Dalam bahasa agama Islam, menjadi ‘tangan di atas’ dan menjadi manusia terbaik di sisi Allah,” ujar menteri Kelautan dan Perikanan (2001-2004).

Kedua, mengutip hadis Nabi Muhammad SAW, Rokhmin menegaskan, “Pekerjaan yang paling mulia  di sisi Allah adalah menjadi wirausahawan.”

Ketiga, prasyarat suatu negara-bangsa menjadi maju, sejahtera, dan berdaulat adalah jumlah entrepeneurnya minimal tujuh persen (mengutip Mc Lelland, 2007 dan Bank Dunia, 2010).

Keempat, kata Rokhmin, di zaman now, seorang entrepreneur yang sukses bisa lebih mudah menjadi DPR, kepala daerah, menteri, bahkan presiden.

Ketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia itu mengutip hadis, “Rasulullah SAW ditanya, ‘Pekerjaan apakah yang paling baik?’ Beliau menjawab, ‘Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan juali beli yang bersih.’” (HR Al-Baihaqi)

Ia juga mengutip hadis, dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib  RA, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada makanan yang lebih baik dari seseorang kecuali makanan yang ia peroleh dari hasil keringatnya sendiri. Nabi Allah, Daud AS, makan dari hasil keringatnya sendiri.” (HR Al-Bukhari)

photo
Sebanyak 250 mahasiswa IPB dari berbagai jurusan mengikuti Kuliah Kewirausahaan yang merupakan kerja sama Kemenpora dengan Universitas IPB.

Dengan menjadi entrepreneur, kata Rokhmin, seseorang bisa memberikan kontribusi besar bagi masyarakat. “Kontribusi entrepreneur adalah meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja, mengembangkan solusi baru untuk permasalahan, menciptakan teknologi yang meningkatkan efisiensi, dan bertukar ide secara global,” paparnya.

Ia lalu mengutip pendapat sejumlah pakar mengenai makna entrepreneur. “Entrepreneur adalah seorang yang mampu menangkap suatu peluang dan kemudian mengubahnya menjadi bisnis yang sukses.”  (Daniel Priestley, 2013).

Sedangkan Ciputra (2009) mendefinisikan entrepreneur adalah seorang yang mampu mengubah rongsokan menjadi emas.

Geoffrey G Meredith et al (2000) mengemukakan, “Para wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna  mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.”

“Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup,” papar Prof Rokhmin Dahuri.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement