REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta memang tidak murah. Tingginya biaya tersebut, sering membuat siswa cerdas tapi tak mampu enggan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
Menurut Direktur Rumah Amal Salman, Muhammad Kamal Muzzaki, sebagai salah satu lembaga zakat, ia perihatin dengan kondisi tersebut. Oleh karena itu, YPM Salman ITB aktif memberikan beasiswa untuk mahasiswa baik yang berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) maupun di kampus lain.
"Tahun ini kami mengalokasikan anggaran paling sedikit Rp2 miliar untuk beasiswa semua jenjang pendidikan," ujar Kamal ditemui dalam acara Halal Bi Halal YPM Salman ITB, akhir pekan ini.
Kamal mengatakan, Rumah Amal Salman akan memberikan beasiswa untuk semua jenjang. Yakni, dari mulai sekolah dasar (SD), SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Namun, yang paling dominan porsi anggarannya yakni bagi mahasiswa.
"Dari zakat yang terhimpun memang salah satu pengalokasiannya kami gunakan untuk program pendidikan. Porsi terbesarnya untuk mahasiswa," katanya.
Tahun ini, kata Kamal, total penerima beasiswa untuk kalangan mahasiswa ditargetkan bisa mencapai 150 orang. Jumlah ini naik di mana tahun lalu hanya ada 120 mahasiswa yang mampu dibiayai setelah mereka lulus ke perguruan tinggi negeri (PTN) di sekitar Bandung Raya.
Jumlah ini, kata dia, sebernanya belum optimal karena calon mahasiswa yang mengajukan untuk mendapat kucuran beasiswa dari YPM Salman biasanya lebih banyak. Tahun lalu saja jumlah pendaftar mencapai 3.000, dan kemudian disaring mencapai 150 orang.
Setelah melewati berbagai macam aktivitas pembelajaran, kata dia, yang lolos masuk ke PTN hanya 120, dan menyisakan 80 orang yang berhasil lolos ke ITB. "Sisanya ada yang masuk ke perguruan tinggi lain tapi kami tetap bantu," katanya.
Pemberian beasiswa YPM Salman ITB tahun ini, kata dia, memiliki konsep yang berbeda. Tahun lalu, YPM Salman mendorong calon mahasiswa untuk mampu mendapatkan beasiswa Bidikmis dari pemerintah pusat kurang maksimal. Hasilnya, hanya sedikit yang berhasil mendaptkan beasiswa padahal YPM Salman memberikan beasiswa secara utuh sampai mahasiswa lulus kuliah.
Namun tahun ini, kata dia, YPM Salman ITB akan mendorong secara maksimal agar setiap calon penerima beasiswa dari lembaga ini lolos beasiswa Bidikmisi terlebih dulu. Ketika 150 mahasiswa ini lolos maka lembaga akan memberikan bantuan untuk keseharian sekitar Rp 1,5 juta per bulan.
"Kalau semua bisa masuk bidikmisi nanti anggaran beasiswa kan bisa diberikan untuk sektor pendidikan yang lain. Jadi semakin banyak penerima beasiswa dari kalangan kurang mampu," papar Kamal.
Terlebih di ITB sendiri, kata dia, beasiswa Bidikmisi memiliki 700 kursi, sehingga angka 150 semestinya bisa didapat. Karena pendaftar beasiswa ke YPM Salman ITB pun adalah mereka yang kurang mampu dalam perekonomian keluarga.
Beasiswa tersebut, kata dia, bukan hanya untuk mereka yang kuliah di ITB, YPM Salman pun siap memberikan beasiswa untuk mahasiswa yang berkuliah di luar ITB tapi aktif sebagai pengurus masjid di universitas lain.