REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Amikom Yogyakarta menyelenggarakan Opening Summer Program 2019 dengan tema "Exploring and Escalating Local Chocolate in The Heart of Javanese Culture" di Gedung Cinema Universitas Amikom Yogyakarta, Selasa (9/7).
Acara ini diselenggarakan berkolaborasi dengan universitas Atma Jaya Yogyakarta dan Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. Peserta program musim panas ini bukan hanya diikuti oleh tiga kampus tersebut, melainkan dari Malaysia, Thailand, Bangladesh, Cina, dan Korea Selatan. Total semua peserta ada 30 orang dari berbagai negara.
Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Prof Suyanto, mengatakan Yogyakarta adalah pusat budaya Jawa. "Amikom sebagai kampus Creative Economy Park juga ingin punya andil dalam event Internasional. Semoga semua peserta program ini bisa menikmati seluruh program ini dengan senang dan penuh kegembiraan," katanya.
Sementara itu, perwakilan dari Direktorat Kehumasan dan Urusan Internasional Amikom, Satya Abdul Halim Bahtiar mengatakan acara ini adalah joint summer program 2019 yang diadakan oleh konsorsium kerja sama tiga universitas, yakni Universitas Amikom , Kristen Duta Wacana, dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang berangkat dari dana Hibah Kemenristekdikti untuk menyelenggarakan event internasional.
"Kami mengangkat tema sebuah cokelat industri lokal dalam hal ini produksi cokelat yang ada di Gunung Nglanggeran Yogyakarta. Bagaimana kita bisa mengeksplorasi dan meningkatkan nilai jual produk cokelat lokal itu untuk bisa go international. Dengan ini juga kami akan mengajarkan kepada teman-teman peserta dari enam negara tersebut bagaimana kita mampu menambahkan nilai-nilai budaya lokal terhadap sebuah produk cokelat lokal," katanya.
Ia mengungkapkan, tujuan dari diadakannya kegiatan ini yang pertama adalah keinginan untuk meningkatkan kapasitas urusan internasional. "Maka kami melakukan banyak kerja sama-kerja sama baru. Salah satu tujuannya diadakan ini adalah untuk mendapatkan kerja sama-kerja sama baru dengan partner luar negeri," tuturnya.
Kedua, yakni memberikan pengalaman internasional kepada para mahasiswa karena terkadang terdapat kesulitan saat mahasiswa Indonesia ingin ke luar negeri. "Maka kami yang mengadakan di sini. Tidak perlu ke luar negeri, tetapi kami mengadakan di sini dengan standar internasional dan juga suasananya yang internasional," katanya.
"Kami undang mahasiswa-mahasiswa dari luar negeri juga harapannya adalah setelah dengan ada semacam program seperti ini kerja sama dengan partner kami meningkat. Kemudian ada saling kerja sama sebagai tindak lanjut, yang kemudian kami suatu saat bisa mengirimkan juga mahasiswa kami ke luar negeri," katanya menambahkan.