Jumat 23 Aug 2019 03:55 WIB

BNPT Ajak Mahasiswa Perangi Hoaks dan Konten Radikal

Informasi yang diterima harus disaring sebelum dibagikan ke orang lain.

Red: Ratna Puspita
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius mengajak mahasiswa ikut memerangi penyebaran hoaks dan konten radikal di dunia maya. Menurut Kepala BNPT, cara paling mudah memerangi penyebaran hoaks dan konten radikal adalah dengan tidak turut menyebarkan konten itu ke orang lain.

Informasi yang diterima harus disaring sebelum dibagikan ke orang lain. "Sikap seperti ini tentunya dapat mengurangi tersebar luasnya berita bohong dan konten propaganda radikal terorisme," kata Kepala BNPT saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru Universitas Andalas (Unand) Padang dan Universitas Negeri Padang (UNP) dikutip dari siaran pers, Kamis (22/8).

Baca Juga

Kepala BNPT mengingatkan kelompok radikal memanfaatkan dunia maya untuk memengaruhi masyarakat terutama generasi muda untuk meraih simpati sekaligus menanamkan doktrin mereka. "Penyebaran propaganda kelompok teroris untuk memengaruhi generasi muda supaya ikut ke dalam kelompok tersebut untuk melakukan teror merupakan hal yang sangat buruk," kata Kepala BNPT.

Dalam kesempatan itu Kepala BNPT juga menyinggung penyebaran paham radikal teroris di lingkungan perguruan tinggi yang dinilainya sudah sangat memprihatinkan. Kepala BNPT pun berpesan agar mahasiswa tidak takut untuk melaporkan kepada rektor atau ke BNPT kalau ada indikasi organisasi atau pengajar yang tidak moderat di dalam lingkungan kampus.

"Karena tidak ada satu orang pun yang kebal terhadap infiltrasi paham radikalisme. Semua bisa terjadi pada siapa pun dan di mana pun," kata Kepala BNPT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement