REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Darmin Nasution menghadiri debat ketiga calon Rektor Universitas Indonesia (UI). Sebelum rapat paripurna penetapan rektor terpilih, keduanya telah memberikan hak suara terlebih dahulu.
"Luar biasa terima kasih atas ikut sertanya, dengan siapa pun yang terpilih tentu saya berharap bisa bekerja sama karena tadi yang disampaikan para calon rektor. Selamat bekerja dan membesarkan nama UI," ujar Sri Mulyani saat dimintai pesannya usai mencoblos surat suara di Makara Art Center UI, Depok, Rabu (25/9).
Setelah itu, Darmin dan Sri langsung bergegas memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan UI. Tak ada kalimat yang dilontarkan keduanya kepada awak media. Saat Sri pergi sekitar pukul 12.05 WIB, tampak Ketua KOI sekaligus Direksi FIBA Erick Thohir tiba di Makara Art Center UI. Sri dan Erick terlihat bertegur sapa.
Ketiganya merupakan anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UI. Sri Mulyani anggota WMA dari unsur wakil dosen, Darmin Nasution anggota WMA dari unsur masyarakat, dan Erick Thohir anggota MWA wakil unsur masyarakat umum.
Sebagai puncak rangkaian Pemilihan Rektor, UI menggelar debat publik tiga besar calon Rektor UI bertajuk "Bangsa dan Negara Menanti Darma Baktimu." Tepat di hari yang sama, UI juga akan mengumumkan nama rektor UI terpilih periode 2019-2024.
Adapun tiga besar calon rektor UI adalah Prof Dr rer nat Abd Haris, Prof Ari Kuncoro, SE, MA, Ph.D, dan Prof Dr dr Budi Wiweko, MPH, SpOG(K). Selain itu Ketua MWA UI Saleh Husin, Sekretaris MWA UI Wiku Adisasmito, dan Rektor UI Muhammad Anis juga hadir.
Pemungutan suara dilakukan secara bebas yaitu setiap anggota MWA (kecuali Rektor, atau Pejabat Rektor yang secara ex-officio menjadi anggota MWA) berhak memberikan suaranya tanpa paksaan dan tekanan oleh atau dari siapapun. Adapun jumlah Anggota MWA UI yang berhak untuk memilih berjumlah 15 orang.
Setiap Anggota MWA memiliki hak satu suara kecuali Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mempunyai tiga puluh lima persen hak suara dari jumlah seluruh hak suara atau delapan suara.
"Proses pemilihan Rektor UI berjalan berdasarkan asas profesional, non-diskriminatif, akuntabel dan transparan. Kami berharap, siapapun Rektor UI Terpilih kelak adalah pribadi yang terbaik dan telah siap untuk semakin memajukan UI serta bangsa Indonesia," kata Saleh.