REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Prof Dr M Arskal Salim mengatakan, program akselerasi Guru Besar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) merupakan sebuah program dengan ekspektasi yang membanggakan.
"Bukan hanya target waktu saja yang terlampaui tetapi lebih dari itu jumlah Guru Besar yang lahirpun sangat signifikan dalam waktu yang bersamaan. Program akselerasi Guru Besar ini bukan saja perlu terus dilanjutkan, bahkan kalau perlu ditingkatkan jumlah dan sasarannya serta mendapatkan perhatian yang lebih besar dari Kementerian Agama," kata Prof Arskal dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Program akslerasi Guru Besar di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dimulai sejak tahun 2016. Program ini telah menghasilkan dan melahirkan sejumlah guru besar (profesor) dari berbagai disiplin ilmu PTKI.
Prof Arskal mengucapkan selamat kepada para peserta Program Akslerasi Guru Besar yang telah menyandang predikat Guru Besar. Ia juga menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan keseriusanmereka menjalankan program tersebut. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada mitra Kementerian Agama, dalam hal ini University Putra Malaysia.
Sebagai informasi program akselerasi Guru Besar Tahun 2018 Direktorat Pendidikan Tinggi bekerjasama dengan University Putra Malaysia dan dilaksanakan selama lebih kurang lebih dua minggu di Malaysia.
Ia menjelaskan, program akselerasi Guru Besar (PTKI) dilaksanakan melalui dua skema. Pertama, skema dalam bentuk Pelatihan Penulisan dan Penerbitan Artikel (karya ilmiah) bidang ilmu ekonomi syariah/Islam yang ada di Fakultas Ekonomi Bisnis Islam Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
Kedua, skema pelatihan Penulisan dan Penerbitan Artikel (karya ilmiah) bidang ilmu sosial dan sains Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Negeri (PTKIN).
Sebagai informasi, jumlah guru besar sampai saat ini berjumlah 496 orang dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2015 sampai dengan 2019).
Ia menyebutkan, pertambahan guru besar telah mencapai 132 orang yang tersebar di berbagai PTKIN. Pertambahan masif terjadi di tahun 2019, yaitu sebanyak 38 orang dan masih dimungkinkan terus bertambah sampai akhir bulan Desember 2019 ini. Hal itu mengingat masih ada usulan guru besar yang masih dalam proses di Kemenristekdikti.