REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berpendapat, kota-kota besar, khususnya Jakarta, memang sudah waktunya memasifkan pedestrian. Utamanya, demi melayani kebutuhan masyarakat agar dapat berjalan kaki.
"Pejalan kaki itu nomor satu, nomor dua sepeda dan kendaraan bebas emisi, lalu kendaraan umum, terakhir kendaraan pribadi," kata Anies, usai mengisi kuliah umum di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Jumat (13/12).
Ia mengungkapkan, itu pula yang menjadi alasan Pemprov DKI Jakarta pada 2020 mengalokasikan Rp 1,2 triliun untuk membangun trotoar di seluruh Jakarta. Anies membenarkan, itu bukan uang yang sedikit.
Tapi, ia menekankan, angka itu merupakan investasi besar. Sebab, Anies mengaku ingin lebih banyak masyarakat berjalan kaki, dan mengubah pola pikir yang selama ini merasa kaki bukan alat transportasi.
"Kalau ditanya alat transportasi apa semua orang hampir bilang motor, padahal yang semua orang punya itu kaki, tapi jalan kita selalu dibuat untuk roda, asumsinya alat transportasi harus ada roda," ujar Anies.
Untuk itu, ia mengingatkan, pembangunan trotoar itu penting untuk yang pejalan kaki, sepeda, kendaraan umum, dan kendaraan pribadi. Anies menegaskan, urutan kepentingan harus mengutamakan untuk pejalan kaki.